• November 29, 2024
TNI Angkatan Laut membantah menembak empat nelayan Vietnam

TNI Angkatan Laut membantah menembak empat nelayan Vietnam

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pihak berwenang Indonesia mengklaim mereka hanya melepaskan tembakan peringatan ke udara

JAKARTA, Indonesia – Panglima Komando Angkatan Laut Republik Indonesia Wilayah Barat (Pangarbar), Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, membantah personelnya menembak empat nelayan dari kapal nelayan asal Vietnam akhir pekan lalu. Padahal, menurut Aan, saat ini tidak ada satupun unsur jajaran Koarmbar yang terlibat dalam operasi dan patroli di Sektor Perairan Natuna Utara (ZEE).

Menurut Aan, yang terjadi adalah aparat Indonesia mengusir dua kapal Vietnam saat melakukan aktivitas ilegal di sana.

“Saat itu, KRI Wiranto-379 sedang melakukan patroli di perairan Natuna Utara, ZEEI, Landas Kontinen Indonesia. Mereka mendeteksi dua kapal Vietnam pada posisi 4 NM memasuki perairan landas kontinen Indonesia, kata Aan melalui keterangan tertulis, Senin, 24 Juli.

Saat KRI Wiratno-379 mendekati kedua kapal Vietnam tersebut, tiba-tiba lampunya mati. Namun siluet dan busurnya mengarah ke KRI Wiratno-379 pada jarak 30 meter. Hal itu dinilai berbahaya bagi KRI-Wiratno.

“Akhirnya tembakan peringatan satu peluru jenis SS1 ditembakkan ke udara,” ujarnya.

Pasca kejadian tersebut, kedua kapal Vietnam tersebut mengubah haluan dan meninggalkan wilayah landas kontinen Indonesia.

Sebelumnya, pihak Vietnam menyatakan sebaliknya. Dari enam nelayan tersebut, empat di antaranya mengalami luka-luka akibat diduga ditembak TNI Angkatan Laut.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Binh Dinh, kapal tersebut diarahkan ke Pulau Con Dao Senin dini hari. Sementara itu, nelayan yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

“Dua nelayan mengalami luka serius dan dilarikan ke pusat kesehatan di Distrik Con Dao. Kondisi mereka sekarang membaik,” menurut laporan pemerintah setempat.

Sementara dua nelayan lainnya mengalami luka ringan. Kapal Vietnam dan Indonesia sebelumnya kerap bertabrakan di perairan Laut Cina Selatan yang diklaim oleh beberapa negara di kawasan ASEAN, termasuk Tiongkok dan Taiwan.

Pada bulan Mei, kapal pukat dari kedua negara terlibat konflik setelah penjaga perbatasan Indonesia menangkap basah sebuah kapal Vietnam yang melakukan aktivitas ilegal di perairan Indonesia. Pihak berwenang Indonesia akhirnya menahan 11 nelayan asal Vietnam usai kejadian di perairan Natuna. Sementara itu, satu orang penjaga perbatasan Indonesia masih ditahan oleh Vietnam.

Kedua belah pihak kemudian sepakat akan menyelesaikan insiden tersebut melalui jalur diplomatik. Pemerintah kedua negara berharap kejadian ini tidak terulang kembali. – Rappler.com

Pengeluaran Sydney