• November 24, 2024
Pemerintah Indonesia tidak menggunakan jasa pelobi

Pemerintah Indonesia tidak menggunakan jasa pelobi

Menlu mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan lebih dari 20 kali untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat.

JAKARTA, Indonesia—Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membantah pemerintah menggunakan jasa pelobi saat kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Washington DC pada 26 Oktober lalu.

“Saya tegaskan, semua persiapan kunjungan presiden ke Amerika bersifat formal atau resmi dan Kementerian Luar Negeri mengoordinasikan kerja sama dengan kementerian dan lembaga,” kata Retno saat menggelar konferensi pers, Sabtu 7 November.

Retno menjelaskan kronologis persiapan yang dilakukan kementeriannya. Pada 10 November 2014, di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Beijing, Tiongkok, Jokowi bertemu dengan Presiden Barack Obama.

Obama mengundang Jokowi secara lisan. Niat Obama itu kemudian ditindaklanjuti dengan undangan tertulis yang disampaikan melalui jalur diplomatik.

Pada 16 Maret 2015, Obama secara khusus mengutus Koordinator Senior Dewan Keamanan Nasional Asia Evan Medeiros untuk menyampaikan surat undangan Jokowi ke Gedung Putih pada tahun 2015.

Pada 19 Juni 2015, Jokowi menanggapi undangan Obama dan menyatakan akan mengunjungi Washington DC.

“Saya senang. Pejabat kami sepakat untuk menetapkan tanggal kunjungan pada 26 Oktober 2015,” ujarnya.

Dalam surat tersebut, Presiden juga menegaskan akan menunjuk menteri dan pejabat terkait, salah satunya Menteri Luar Negeri.

“Saya akan instruksikan Menteri Luar Negeri untuk menyelesaikan hal-hal substantif dan konkrit yang diharapkan dari kunjungan tersebut,” ujarnya.

Sejak pertengahan Maret hingga 15 Oktober 2015, Menlu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga, melibatkan Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC.

“Saya memimpin tiga pertemuan persiapan kunjungan di tingkat menteri. “Pada tanggal 17 September, 7 Oktober, dan 17 Oktober,” kata Retno.

Rapat dengan kementerian terkait dilaksanakan sebanyak sepuluh kali, sedangkan rapat koordinasi kementerian untuk penyusunan Nota Kesepahaman dilaksanakan sebanyak 20 kali.

Pada 22 September, Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk membahas rencana kunjungan Jokowi ke Washington DC.

Sementara itu, Retno mengatakan, KBRI Washington DC sejak November 2014 hingga kunjungan Jokowi pada 26 Oktober 2015 aktif membantu Kementerian Luar Negeri menyiapkan segala kebutuhan, termasuk penyiapan program dan memastikan hasil konkrit dari pertemuan. .

“Data tersebut hanya untuk memastikan bahwa semua komunikasi mengenai rencana kunjungan adalah resmi dan Menteri Luar Negeri sedang mengoordinasikan semua persiapan kunjungan tersebut. “Semua data tercatat dengan baik dan melibatkan banyak tim,” ujarnya.

“Kementerian Luar Negeri tidak membayar pelobi untuk persiapan kunjungan Jokowi ke Amerika.”

Banyak orang mengizinkan Menteri Luar Negeri

Dalam siaran persnya, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono membenarkan pernyataan Retno.

Ia menegaskan, pemerintahan Jokowi belum pernah menggunakan jasa pelobi di Amerika Serikat sejak dilantik pada Oktober 2014.

Budi juga mengungkapkan, KBRI tidak menyewa jasa karena telah mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat sejak Maret 2014, demikian keterangan Retno.

“Untuk membangun momentum bagi Presiden RI, KBRI memfasilitasi beberapa kunjungan pejabat Indonesia ke Amerika Serikat dan pejabat Amerika Serikat ke Indonesia, termasuk kunjungan 7 anggota Kongres AS dan empat senator senior,” ujarnya. dikatakan.

“KBRI juga telah memfasilitasi tidak kurang dari enam kunjungan bisnis dari berbagai perusahaan besar di Amerika Serikat ke Indonesia,” ujarnya lagi.

Direktur Jenderal Wilayah Amerika dan Eropa Triansyah Djani yang juga menerima surat Obama kepada Jokowi juga membenarkan timnya bekerja sendiri tanpa bantuan pelobi.

“Saya tahu apa yang saya lakukan, apa yang dilakukan menteri luar negeri itu adalah proses yang panjang. “Kami memulainya dari awal hingga mendapatkan hasil konkrit berupa MOU,” kata Triansyah.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengakui jasa pelobi banyak digunakan dalam dunia politik Amerika. Namun, dia menegaskan, pemerintah tidak menggunakan jasa pelobi pada kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat baru-baru ini.

“Yang bisa saya pastikan, Kementerian Luar Negeri tidak menggunakan jasa apa pun untuk kunjungan ini pelobi,” dia berkata.

Bagaimana dengan kunjungan lainnya?

“Saya tidak ingat apakah itu pemerintah kami atau sektor swasta. Aku tidak tahu daftar itu” —Rappler.com.

BACA JUGA:

Data Sidney