‘Itu’: Lembut dan menakutkan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘It’ merupakan film horor yang mengapresiasi sisi kemanusiaan dari karakternya
Jakarta, Indonesia –Dia terkesan berbeda dengan film horor pada umumnya. Film yang disutradarai oleh Andy Muschietti ini memiliki sisi manis dan lembut meski jelas merupakan film bergenre horor.
Remaja dan Kekhawatirannya
Dia adalah film horor yang penuh dengan adegan yang mengingatkan Anda pada petualangan masa muda Anda. Film yang diadaptasi dari novel Stephen King ini kaya akan gambaran anak-anak kecil yang sedang jatuh cinta dan mengalami kedewasaan diri, sembari dikelilingi oleh kenyataan ketika orang dewasa tidak peduli dengan kenyataan yang dialami anak muda.
Momen paling lucu tercipta ketika sekelompok anak-anak yang menjadi pemeran utama film ini berusaha untuk tetap bersama meski diancam akan dibunuh oleh monster yang mengejar mereka. Banyak aktivitas yang mereka lakukan bersama, seperti berenang dan berjemur bersama teman, bahkan menghadapi perundung bersama.
(BACA JUGA: Rekomendasi 5 Film yang Wajib Ditonton di Bulan September 2017)
Film ini mencapai titik tergelap ketika kemurnian mereka dihancurkan demi keselamatan mereka sendiri. Dia memiliki sentuhan kisah masa depan, tetapi dengan cerdik menciptakan rasa ngeri untuk menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui dan menakutkan saat tumbuh dewasa.
Kemanusiaan dalam cerita horor
Dalam adaptasi bagian pertama novel Dia, Muschietti sebagai sutradara tidak serta merta menerjemahkan halaman-halaman novel ke dalam naskah film. Ia berhasil memunculkan nuansa melankolis pada materi yang meski dibalut kisah ancaman supranatural, pada hakikatnya tetap merupakan metafora betapa berharganya masa muda yang penuh dengan kegelisahan.
Selain itu, Muschietti juga menahan diri untuk tidak mengeksploitasi suasana tahun 1980-an yang tergambar dalam novelnya, sehingga film ini terkesan abadi dan tema universal.
Dia merupakan film horor yang menghargai kemanusiaan para karakternya. Sang sutradara nampaknya telah mempersiapkan karakternya dengan matang, memadukan kisah novel Stephen King tentang kekuatan jahat, namun tetap diwarnai dengan sisipan humor dan romansa masa muda.
Film ini juga tidak terburu-buru menghadirkan suasana seram karena horornya sendiri akan semakin efektif jika diimbangi dengan alur cerita kehidupan para karakternya yang menarik.
(BACA JUGA: 5 Hal Tentang Bill Skarsgård, Badut Seram di Film ‘IT’)
Ketakutan yang nyata
Meskipun Dia Memiliki beberapa adegan memukau, upaya menciptakan rasa tegang terlalu mengandalkan kesadisan yang ditampilkan sang musuh utama yang diperankan oleh Bill Skarsgard, Pennywise. Film ini tetap berhasil menyadarkan penontonnya bahwa horor sejatinya tercipta dari ketakutan nyata masing-masing.