Pesan Roman Baswedan kepada penyerangnya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu (para penyerangnya) akan sia-sia.”
JAKARTA, Indonesia – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berharap peristiwa penyerangan air keras terhadap dirinya tidak menyurutkan semangat KPK dan masyarakat untuk terus pemberantasan korupsi.
“Saya berharap kejadian ini menambah semangat, baik terkait pemberantasan korupsi maupun hal-hal lain yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua,” kata Novel dalam video yang dirilis Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. , telah direkam.
Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan disemprot air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 April 2017.
Akibat penyerangan tersebut, Novel dilarikan ke rumah sakit di Kelapa Gading sebelum akhirnya dipindahkan ke Singapura untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Hingga saat ini Novel masih menjalani perawatan di Singapura.
(Membaca: penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang disemprot air keras)
Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) Haris Azhar baru-baru ini terbang ke Singapura untuk menjenguk Novel Baswedan.
Dalam pertemuan itu, Novel menyebut penyerangan terhadap dirinya akan sia-sia karena penegakan hukum korupsi tidak akan longgar. “Saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu (para penyerang) akan sia-sia, tidak ada gunanya,” kata Novel.
Mengenai kondisi kesehatannya, Novel mengaku belum menjalani operasi penyembuhan mata kirinya. “Ada tahapan pengoperasiannya agar bisa dilihat kembali fungsinya,” kata Novel.
Dalam keterangan tertulisnya, Dahnil Anzar mempertanyakan kinerja polisi dalam mengungkap kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan yang hingga kini gagal menangkap pelaku penyerangan.
“Jika merujuk pada kemampuan polisi dalam menyelesaikan berbagai kasus teror dengan mudah, maka agak aneh jika kasus penyerangan terhadap mereka terkesan begitu sulit untuk diselesaikan,” tulis Dahnil Anzar.
Oleh karena itu, lanjut Dahnil Anzar, “Saya dan Haris Azhar akan menyampaikan beberapa hal penting kepada publik dalam beberapa hari ke depan mengenai penanganan kasus aneh Roman Baswedan ini.” —Rappler.com