• April 22, 2025
Kisah Kemunculan ‘Finding Nemo’ dalam Permohonan Ahok

Kisah Kemunculan ‘Finding Nemo’ dalam Permohonan Ahok

“Saya adalah ikan Nemo kecil di tengah kota Jakarta, yang akan terus membantu masyarakat miskin dan membutuhkan meski saya difitnah.”

JAKARTA, Indonesia – Dalam pembelaannya, terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama menyebut film Disney ‘Finding Nemo’. Ia terinspirasi dari pertemuannya dengan anak-anak TK di balai kota beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu anak menanyakan alasan Ahok selalu terlihat berkelahi dengan masyarakat dan melawan arus. “Saya sendiri ini anak TK, bagaimana saya menjelaskannya? “Saya langsung teringat film Finding Nemo, makanya saya suruh dia mencari di YouTube dan memutarnya,” ujarnya usai sidang.

Ia kemudian teringat adegan saat Nemo menolong temannya, Dory, yang terjebak jaring ikan. Ketika mereka terbawa ke permukaan air, maka ikan-ikan tersebut hanya sebatas nama saja. Nemo kemudian meminta ikan yang ada di jaring untuk berenang ke hilir agar tidak tertangkap.

Perjuangan ini membuahkan hasil. Jaring ditarik ke bawah dan tali pancing putus sehingga semua ikan selamat. Namun, Nemo Kecil tertindih sampai mati. Untungnya, ia cepat pulih dan kembali ke kawasan terumbu karang bersama ayahnya dan Dory.

Ahok kemudian menjelaskan bahwa dirinya merasa seperti Nemo. “Saya jelaskan ke anak-anak, ada sekelompok masyarakat di negeri ini yang salah arah, korupsi yang merajalela, anggaran yang dipermainkan. Mau tidak mau harus teriak, itu salah arah, ujarnya.

Jika ini terus berlanjut, maka tidak akan ada pembangunan infrastruktur bagi masyarakat, dan tidak ada manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Dengan ‘berenang’ ke arah yang salah, Ahok menyebut dirinya telah mempercepat pembangunan di Jakarta dalam 2-3 tahun terakhir. Penghematan anggaran luar biasa, dan manfaatnya bagi masyarakat terjamin.

Namun, Nemo ditinggalkan sendirian setelah membantu ikan tersebut tanpa mengucapkan terima kasih. Ahok merasa nasibnya serupa saat ini.

“Saya jelaskan ke anak-anak: nanti kalian harus siap, kalau terdampar yang takut hanya keluarga kalian, belum tentu ikan yang kalian tolong akan berterima kasih,” ujarnya. Meski diberi kepastian, namun orang-orang ini dibutakan oleh kebencian dan lupa bersyukur.”

Di pengadilan, ia kemudian mengatakan jika ditanya orang, ia akan menjawab bahwa ia adalah Nemo. “Saya adalah ikan Nemo kecil di tengah kota Jakarta, yang akan terus membantu masyarakat miskin dan membutuhkan meski saya difitnah dan dihina, difitnah karena perbedaan keyakinan dan keyakinan,” ujarnya.

Korban pencemaran nama baik

Dalam pembelaannya, Ahok juga mengutip tulisan Goenawan Mohammad yang menyebutkan dirinya sebagai korban pencemaran nama baik. Alhasil, ia mendapat 3 perlakuan tidak adil, yakni difitnah, dinyatakan bersalah di muka persidangan, dan diadili dengan peraturan perundang-undangan yang patut dipertanyakan.

Fitnah yang terus terulang di media sosial, masjid, dan perbincangan sehari-hari, kemudian berubah dari kecurigaan menjadi kepastian. Padahal, pidatonya di Kepulauan Seribu tidak bermaksud menghina agama atau kelompok tertentu.

Buni Yani mengunggah video pidato saya dengan menambahkan kalimat yang sangat provokatif, lalu ada laporan masyarakat yang mengaku tersinggung, padahal mereka belum pernah mendengar langsung atau bahkan menonton video pidato saya secara utuh. kata dalam pembelaannya. .

Dia mengatakan pembelaan ini dilakukan untuk membantah segala tudingan dan fitnah terhadap pidatonya di Kepulauan Seribu. Majelis hakim diharapkan dapat memberikan putusan yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.

Hal senada juga disampaikan tim penasihat hukum dalam pembelaannya. Mereka menyebut ayah tiga anak ini sebagai korban penghakiman massal, karena proses hukum Ahok tidak pernah didasarkan pada kesalahan yang jelas, melainkan karena tekanan yang masif seperti 313, 212, dan 411.

Menyatakan membebaskan Ahok dari dakwaan pertama dan kedua, mengembalikan hak dan status Ahok seperti semula sebelum perkara ini terjadi, kata anggota tim kuasa hukum Teguh Samudera.

Ahok kemudian mengatakan tim penasihat hukum bekerja hingga subuh untuk mengerjakan pembelaan tersebut. Jaksa Penuntut Umum (JPU) tak tergoyahkan dengan poin-poin yang dilontarkan dan tetap teguh pada tuntutannya.

—Rappler.com

togel sdy pools