Milenial enggan terlibat penuh dengan perusahaan?
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja milenial di Indonesia telah melampaui 62,5 juta orang
JAKARTA, Indonesia —Generasi milenial akan segera menjadi angkatan kerja terbesar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada tahun 2016, dari total angkatan kerja di Indonesia yang mencapai lebih dari 160 juta orang, 4% di antaranya adalah generasi milenial, tepatnya sekitar 62,5 juta orang.
Populasi milenial masih berada di bawah generasi
Mengingat populasi milenial yang akan segera menggantikan pekerja Generasi X, menarik untuk dicermati keterlibatan karir profesional mereka di perusahaan tempat mereka bekerja.
Dale Carnegie Indonesia pernah menggagas penelitian bertajuk Keterlibatan Karyawan di Kalangan Milenial pada tahun 2016. Hasilnya cukup mengejutkan karena hanya 25% angkatan kerja milenial (lahir 1986-2000) yang sepenuhnya terikat dengan perusahaan tempat mereka bekerja!
Fakta ini agak mengkhawatirkan mengingat posisi generasi milenial sebagai generasi penerus di banyak perusahaan.
Riset Dale Carnegie dilakukan terhadap sekitar 1.200 karyawan (milenial dan non-millenial) di 6 kota besar – Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Balikpapan, dan Medan.
“Studi kami bahkan menunjukkan bahwa 9% karyawan milenial menolak untuk terlibat/memutuskan dengan perusahaan. Bahkan lebih besar lagi, yaitu 66%, angkatan kerja milenial hanya terlibat sebagian/bertunangan sebagian. Tentu saja hal ini mengkhawatirkan karena kelompok ini bisa saja berpindah ke memutuskan apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan antisipatif. Dale Carnegie Indonesia sebagai pemimpin pemikiran “Dalam pengembangan kompetensi bisnis yang berorientasi pada kerakyatan, kami berupaya memberikan gambaran jujur mengenai situasi ketenagakerjaan di Indonesia, sekaligus menawarkan solusi kepada mitra kami untuk menyambut generasi milenial,” ujar Joshua Siregar selaku Director, National Marketing, Dale Carnegie Indonesia menjelaskan.
Tak hanya itu, survei juga menunjukkan bahwa hanya 1 dari 4 generasi milenial bertunangan – dan 64% dari mereka yang terlibat penuh pasti akan bertahan setidaknya selama satu tahun lagi. Di sisi lain, 60% generasi milenial berencana mengundurkan diri jika mereka menginginkannya memutuskan.
Orang-orang yang bertunangan cenderung loyal dan bersedia bertahan dalam jangka panjang, berkontribusi terhadap keuntungan perusahaan, serta bekerja secara produktif dan berkualitas.
Sementara itu, mereka yang bertunangan sebagian lebih berkonsentrasi pada penyelesaian tugas (asalkan selesai), bukan pada kualitas hasilnya. Mereka enggan menerima masukan, dan hanya berorientasi pada gaji. Berprinsip lakukan, dapatkan bayaran, pulang.
Yang paling serius adalah kategorinya memutuskan karena menyebarkan pengaruh negatif, menunjukkan ketidakpercayaan dan permusuhan, serta tidak segan-segan menyabotase pekerjaan bahkan kemajuan perusahaan.
Penelitian serupa juga menghasilkan data yang menunjukkan ekspektasi angkatan kerja milenial. Ada yang mendapatkan rasa aman dari perusahaan, perusahaan menghargai karyawannya, perusahaan memberikan gaji yang kompetitif, mendapat keseimbangan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi, atasan berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
Selain itu, penelitian ini juga merumuskan tiga pendorong utama untuk maksimalisasi keterlibatan karyawan di kalangan milenial yaitu penyelarasan nilai, apresiasi/pengakuan yang adil dan komunikasi yang transparan. —Rappler.com