FOTO: 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Meski kerap mengalami gesekan, kedua negara sadar bahwa mereka saling membutuhkan
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah berada di Singapura sejak Rabu sore, 6 September, untuk merayakan tahun emas hubungan diplomatik kedua negara. Singapura tidak bisa dianggap remeh karena merupakan salah satu dari tiga negara teratas yang berinvestasi di Indonesia.
Sedangkan Lion Land merupakan rumah kedua bagi Indonesia. Diperkirakan ada lebih dari 100 ribu WNI yang tinggal di sana. Negeri Singa juga selalu menjadi tempat yang dikunjungi warga Indonesia untuk berlibur, baik di pertengahan maupun akhir tahun.
Putra bungsu Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Kaesang Pangarep, juga belajar di Singapura. Hubungan Jokowi dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong diketahui cukup baik. Meski hubungan kedua negara mengalami pasang surut, namun Indonesia dan Singapura menyadari bahwa pada dasarnya mereka saling membutuhkan.
Pada tahun 2016, Perdana Menteri Lee mengunjungi Semarang dan Kendal, Jawa Tengah. Tujuan utama kunjungannya tahun lalu adalah meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) Park By The Bay. Lee pun mengaku sangat senang dengan tingginya antusiasme pemerintah dan masyarakat Indonesia.
“Baru kali ini saya ke Semarang dan Kendal. “Kami sangat senang dengan proses penyambutan ini dan berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah,” kata Lee tahun lalu seperti dikutip media.
Sehingga, saat giliran Jokowi berkunjung, Singapura selaku tuan rumah pun memberikan sambutan hangat. Bendera Singapura dan Indonesia terpampang di jalan-jalan utama Negeri Singa sejak Rabu pagi.
Fokus pada ekonomi digital
Jokowi mengaku dalam kunjungannya ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Singapura. Mantan Gubernur DKI ini ingin fokus pada pengembangan ekonomi digital.
“Kerja sama ekonomi digital bukan lagi sebuah pilihan, namun sebuah kebutuhan. “Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Singapura, Kamis, 7 September.
Jokowi mengaku punya alasan khusus untuk memprioritaskan kawasan tersebut. Saat ini, kombinasi teknologi dan investasi memiliki potensi besar di pasar. Ia yakin jika Indonesia fokus pada bidang tersebut maka akan membawa kemajuan perekonomian tidak hanya bagi Indonesia tapi juga bagi Singapura.
“Tidak hanya berjalan ke depan, tapi juga melompat ke depan,” ujarnya.
Maka Jokowi sepakat menunjuk Batam sebagai tempat ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital. Diantaranya adalah pembangunan klaster taman digital di Nongsa Batam, pembangunan inkubator start-up, program pelatihan untuk pelatih baik untuk pekerja IT atau dosen.
Bidang lain yang ingin ia kembangkan bersama Singapura adalah pariwisata. Ia mengatakan Indonesia memiliki tempat wisata yang lengkap mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, kuliner, hingga belanja.
Destinasi baru terus dikembangkan, termasuk ‘Sepuluh Bali Baru’, ujarnya.
Untuk itu, Jokowi dan PM Lee sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan mensinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata.
Beberapa di antaranya adalah pengembangan destinasi wisata bersama, kerja sama industri wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, dan pengembangan kerja sama pengembangan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE). ,” kata Jokowi.
Selain itu, terdapat juga empat nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara, yaitu di bidang kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasi, kerja sama pendidikan, penelitian, dan manajemen risiko bencana.
Berikut ini kami tampilkan beberapa foto kunjungan Jokowi ke Negeri Singa dalam rangka merayakan tahun emas hubungan diplomatik kedua negara:
– Rappler.com