Ketika calon gubernur saat ini disalip oleh “kuda hitam”.
- keren989
- 0
Swing voter adalah kunci untuk lolos pada putaran pertama, atau memenangkan satu putaran dengan segera.
JAKARTA, Indonesia – Beberapa lembaga survei mengumumkan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menempati posisi teratas dengan elektabilitas tertinggi.
Sementara itu, pasangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang menduduki beberapa survei selama periode Oktober lalu turun ke peringkat kedua. lubang. Bagi pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, masih diam saja.
Pengaruh tersangka
Penurunan elektabilitas Ahok sudah mulai terjadi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasilnya pada 18 November. Meski survei dilakukan sebelum tersangka ditetapkan, Peneliti LSI Ardian Sopa mengaku menanyakan kemungkinan Ahok menyandang status tersebut di kemudian hari.
Namun, Ardian mengatakan meski Ahok tak berstatus tersangka, elektabilitasnya terus menurun. “Kalau tidak ada tersangkanya 11,50 persen,” ujarnya, 17 November.
Ia menambahkan, elektabilitas Ahok-Djarot memang menurun sejak Maret 2016, dari 59,3 persen menjadi kurang dari separuh pada Oktober 2016.
Menurut Sopa, kaburnya pendukung Ahok tak lain dipengaruhi oleh penetapannya sebagai tersangka. Namun, ia juga menemukan 60 persen pendukungnya adalah non-Muslim, berpendidikan tinggi, dan merupakan pendukung salah satu partai pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Suara mereka terbagi antara dua pasangan lainnya.
Menurut Ardian, jika terus seperti ini, Ahok berpotensi mundur pada pilkada putaran pertama, yakni pada Februari 2017.
Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika yang mengantongi hasil petahana di peringkat kedua justru mengatakan Ahok-Djarot masih berpeluang lolos. Polanya memang menunjukkan Agus dan Ahok sedang bertengkar, katanya, Selasa, 29 November.
Namun, ia tak terlalu percaya karena ketiga pasangan tersebut masih mempunyai peluang yang sama untuk lolos ke babak kedua. Mereka masih bisa menaruh harapannya ayunan pemilih jumlahnya puluhan hingga lebih dari 20 persen.
Jawaban para kandidat
Soal merosotnya popularitas mereka, baik Ahok maupun Djarot tidak ambil pusing. Saat ditanya mengenai hasil survei LSI, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan lembaganya tidak pernah menang.
Namun, ia melihat hasil survei tersebut sebagai tanda agar timnya bekerja lebih keras. “Survei itu justru akan memberikan semangat kepada pendukungnya. Malah kalau tetap tinggi, pendukungnya akan malas ke TPS untuk memilih, kata Ahok.
Rekannya, Djarot pun menyambut positif kedatangannya. “Justru seharusnya menambah semangat kalian,” ujarnya.
Sementara itu. Agus mewanti-wanti timnya agar tidak lengah. “Masih bagi saya, saya tidak membuat sesuatu yang memungkinkan kita membuatnya,” katanya.
Bahkan menurutnya, hasil bagus tersebut semakin menambah semangat timnya untuk meraih kemenangan Agus-Sylvi. “Saya terus mendekatkan diri dengan tim agar mereka punya semangat untuk melakukan yang terbaik. “Kami ingin menjadi gubernur rakyat, bukan gubernur survei,” ujarnya.
Pasangan yang pernah mendapat elektabilitas tertinggi, Anies-Sandi pun tampak santai. Ia meyakini peluang ketiga pasangan tersebut untuk memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta masih sama.
“Semuanya masih dalam jangkauan margin kesalahan jadi bisa dibilang masih seimbang. “Yang penting kita bekerja lebih keras dan terus berkampanye,” ujarnya.
Perkataannya ada benarnya karena pertarungan tidak didominasi oleh satu kandidat saja. Dari segi strategi kampanye, Anies masih akan menggunakan trik yang sama, yakni blusukan. Baginya, kegiatan ini bukan sekadar kampanye, tapi juga mendekatkan diri dan mendengarkan permasalahan warga.
“Tetapi kami juga menginginkan kampanye yang bisa menjangkau masyarakat lebih luas. “Mungkin akan kami tambahkan,” ucapnya.
Wakilnya Sandiaga Uno juga masih optimis. Itu menyinggung Pemilu Amerika Serikat dan peristiwa Brexit.
“Dua pemilihan “Yang besarnya, Amerika dan Brexit yang selalu menduduki peringkat teratas dalam survei akhirnya harus kalah,” ujarnya.
Blusukan yang rajin ia lakukan juga merupakan upaya untuk merangkul ayunan pemilih yang belum menentukan pilihan. Manakah dari ketiganya yang berhasil memenangkan hati orang-orang yang ragu?—Rappler.com