Viking Persib Club, suporter anti rasis terbaik
- keren989
- 0
BANDUNG, Indonesia — Ada suasana berbeda di Stadion Sidolig pada Senin malam pekan lalu. Ribuan Bobotoh, sapaan akrab suporter Persib Bandung, terlihat memenuhi stadion di Jalan AH Nasution, Kota Bandung.
Para Bobotoh berkumpul bukan untuk menyaksikan pertandingan tersebut melainkan dalam rangka memperingati HUT Persib ke-84 sekaligus merayakan Penghargaan Suporter Terbaik Piala Presiden 2017.
Penghargaan ini seakan menghapus kekecewaan atas kegagalan Persib mempertahankan gelar Piala Presiden. Malam itu yang terlihat adalah kebahagiaan, kegembiraan dan kebanggaan menjadi bagian dari tim Bobotoh kesayangannya.
Secara serempak Bobotoh menyanyikan lagu dukungan kepada tim Maung Bandung. Lagu dengan catatan Sepanjang Jalur Memori itu mengungkapkan kesetiaan dan kecintaan mereka terhadap Persib Bandung.
Ayo Maung Bandungku, kami selalu ada untukmu
Ayo Maung Bandungku, kami akan tetap bersamamu
Kami percaya padamu
Kami bangga padamu
Kamu adalah kebanggaan di hatiku
Acara yang dihadiri oleh pemain, pelatih, pejabat, bahkan perwakilan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Mereka merayakannya dengan kembang api yang dinyalakan satu demi satu. Guyuran menyala juga bisa disaksikan di antara Bobotoh dan menambah semarak suasana.
Tepuk tangan dan sorakan semakin nyaring saat itu cek raksasa senilai Rp 100 juta sebagai hadiah Best Supporter ditunjukkan kepada Bobotoh yang memenuhi tribun dan lapangan Sidolig. Plakat Suporter Terbaik menjadi rebutan Bobotoh sebelum akhirnya diamankan oleh salah satu suporter yang diberi amanah untuk menjaga plakat tersebut.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar yang diminta menyampaikan sambutan tak menyembunyikan rasa bangganya terhadap ribuan Bobotoh yang setia mendukung Persib Bandung.
Pria yang biasa disapa Pak Haji ini mengatakan, prestasi yang diraih timnya merupakan hasil kerja keras pendukung. Bobotoh dinilai berperan besar dalam memberikan aura positif di setiap pertandingan Persib.
“Saya bangga Bobotoh menerima (penghargaan). pendukung terbaik. Itu hebatnya. Itu bukan rekayasa, tapi ini kenyataan. Bobotoh ini luar biasa, mendukung Persib untuk terus berjalan dan menjadi lebih baik, kata Umuh.
Penghargaan Suporter Terbaik ini merupakan penghargaan kedua bagi Bobotoh. Sebelumnya, gelar Suporter Terbaik diraih pada turnamen Piala Bhayangkara. Penghargaan ini diberikan karena Bobotoh dinilai konsisten dalam melawan paham rasis, anarkis, dan mengkampanyekan hal-hal positif lainnya untuk menciptakan suasana nyaman di dalam stadion.
Viking, Sang Penakluk yang Perkasa
Bobotoh merupakan gabungan dari beberapa kelompok pendukung Persib; yakni Viking Persib Club (VPC), The Bomber, Ultras Persib, Flower City Casuals dan Bobotoh Oriental. Namun anggota terbesarnya adalah klub Viking Persib.
Pentolan Viking, Yana Umar, mengatakan jumlah anggota resmi Viking sudah tidak bisa dihitung lagi. Berdasarkan riset sebuah bank, jumlah Bobotoh di Jabar sendiri mencapai 6 juta orang yang sebagian besar merupakan anggota Viking.
“Itu hanya di Jabar, bukan di provinsi atau negara lain,” kata pria yang biasa disapa Yana Bool itu.
Sejak berdiri pada tanggal 17 Juli 1993, Viking terus berkembang dan melebarkan sayapnya tidak hanya ke seluruh wilayah di Indonesia, namun hingga ke luar negeri; seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Korea dan Singapura.
Padahal, awalnya Viking hanyalah sekelompok pemuda yang biasa menonton pertandingan Persib di Negeri Selatan. Pertemuan rutin sambil mendukung tim kesayangannya membuat mereka sepakat untuk membentuk sebuah forum pendukung. Dimotori oleh Heru Joko dan mendiang Ayi Beutik, kelompok suporter Persib ini dibentuk dan diberi nama Viking Persib Club.
Nama Viking diambil dari nama salah satu suku asal Skandinavia yang dikenal sebagai penakluk perkasa dengan keberanian luar biasa. Sifat dan karakter inilah yang ingin ditiru oleh anggota Viking.
Tak heran jika para Vikers, begitulah sebutan anggota Viking, selalu hadir di setiap pertandingan untuk menyemangati tim kesayangannya. Mereka rela mengeluarkan uangnya sendiri untuk menyaksikan idolanya bertanding secara langsung, baik tandang maupun kandang.
“Saya sendiri menyaksikan langsung bagaimana Persib berpartisipasi di Makassar. “Kalau perekonomian memungkinkan, akan ada masyarakat di Papua yang meliriknya,” kata Yana, yang tinggal di Bandung.
Dengan banyaknya Viker yang tersebar di berbagai wilayah, tentu saja akan sulit untuk mengaturnya. Pengurus Viking terus berupaya agar bangsa Viking selalu bersatu, tidak rasis dan anarkis. Caranya, kata Yana, dengan selalu berkomunikasi dengan masing-masing Bupati Viking di berbagai daerah melalui fasilitas grup chat di media sosial.
Melawan rasisme
Selain itu, lagu-lagu Bobotoh yang bernuansa rasis juga diganti dengan lagu-lagu yang lebih memberi semangat dan menunjukkan rasa cinta dan bangga terhadap Persib Bandung. Pengurus Viking juga terus melakukan sosialisasi anti-rasis dan anti huru-hara.
“Terus sosialisasi ke anggota, jangan rasis. “Kami juga menulis lagu-lagu baru, sehingga tidak ada lagi lagu-lagu yang bernuansa rasis,” kata Yana, konduktor Viking.
Sementara Umuh tidak punya tempat bagi Bobotoh yang rasis dan destruktif. Manajer Persib yang dekat dan disegani Bobotoh pun tak segan-segan menghubunginya pendukung yang membuat masalah.
“Saya lempar Bobotoh-bobotoh yang tidak jelas, hanya menggetarkan Persib. “Saya buang mereka dan mereka tidak boleh lagi bergabung dengan Persib,” kata Umuh.
Maka tak salah, Bobotoh kembali meraih penghargaan Suporter Terbaik. Selain selalu kompak, tidak rasis dan tidak menimbulkan onar, kelompok pendukung Maung Bandung juga memiliki jumlah pendukung terbanyak di Indonesia.
Sehari-hari Ketua Klub Viking Persib, Boseng, berharap organisasinya tetap setia mendukung Persib dengan cara yang santun. Kampanye akan terus dilakukan agar predikat Suporter Terbaik tetap dipertahankan.
Aktif dalam kegiatan sosial
Banyaknya jumlah suporter dimanfaatkan pihak manajemen untuk melakukan kegiatan sosial. Kelompok suporter ini tidak hanya berperan sebagai pemandu sorak, namun juga merambah ke bidang lain.
Boseng ingin Viking dikenal tidak hanya sebagai pendukung Persib, tapi juga sebagai kelompok yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.
“Banyak pengalaman berharga yang kami peroleh, sehingga kami merambah ke kegiatan sosial dengan membuat acara-acara yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar pria berusia 40 tahun yang bergabung dengan Viking saat masih duduk di bangku SMA.
Untuk menunjang kepengurusan organisasi, Klub Viking Persib juga membuka usaha di bidang properti, konveksi dan barang dagangan bertajuk Viking Persib Fanshop. Mereka juga membuat album digital dan Ring Back Tone (RBT).
Harapannya Bobotoh tetap setia dan Persib tetap jaya, kata Boseng. —Rappler.com