• October 11, 2024
KCIC sedang membangun kawasan yang terintegrasi sehingga dapat mengembalikan modal

KCIC sedang membangun kawasan yang terintegrasi sehingga dapat mengembalikan modal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Harga tiket yang dijual Rp 200 ribu per penumpang tidak akan menutupi biaya investasi yang dikeluarkan KCIC sebesar Rp 70 triliun.

JAKARTA, Indonesia – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan tidak bisa hanya mengandalkan penjualan tiket untuk menutup modal yang terserap dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Oleh karena itu, KCIC akan membangun kawasan terpadu di sekitar stasiun atau yang disebut dengan “transit oriented development” (TOD).

Komisaris PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan, dengan modal investasi US$5,5 miliar atau sekitar Rp70 triliun, tidak bisa ditutupi oleh penjualan tiket yang dijual Rp200 ribu per penumpang.

Dari segi ‘kelayakan sosial’ bagus, tapi secara finansial kurang bagus, kata Sahala saat memberikan siaran pers, Kamis, 4 Februari di Jakarta.

Rencananya TOD akan dikembangkan di setiap wilayah stasiun yaitu Karawang, Walini dan Tegal Luar. Sahala memperkirakan TOD bisa menyumbangkan pendapatan sebesar 25 persen di luar penjualan tiket.

Staf ahli Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan TOD utama akan dibangun di sekitar Walini atau di kawasan Cikalong Wetan.

“Itu akan dibuat gugus “Yang bisa mengurangi jarak pejalan kaki dan akan menciptakan kawasan hiburan,” ujarnya.

TOD akan mengusung empat konsep yaitu “pengembangan kompak cluster”, koefisien bangunan dasar maksimal 45 persen, bangunan hijau/zona hijau dan standar internasional. Sahala optimis TOD akan tumbuh seiring dengan meningkatnya pergerakan manusia.

Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan juga mengatakan pihaknya tidak bisa meraup untung hanya dengan mengandalkan penjualan tiket.

“Kami juga bergerak ‘di belakang lintasan’, karena kami tidak bisa menjual kalau hanya di lintasan,” kata Hanggoro.

Dana hasil pembangunan TOD, kata dia, juga akan digunakan untuk melunasi pinjaman China Development Bank yang memberikan pinjaman modal untuk pembangunan kereta cepat tersebut.

Porsi pinjaman yakni 63 persen dibayarkan dalam dolar AS dengan bunga tetap 2 persen per tahun, 37 persen dalam yuan dengan bunga tetap 3,46 persen per tahun dan jangka waktu pengembalian 40 tahun termasuk masa tenggang 10 tahun. . – lapor ANTARA/ Rappler.com

BACA JUGA:

SDy Hari Ini