• November 28, 2024
Penyerangan massal di kantor LBH Jakarta disebabkan oleh informasi palsu

Penyerangan massal di kantor LBH Jakarta disebabkan oleh informasi palsu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Informasi di media sosial menyebutkan kegiatan di kantor LBH Jakarta ingin menghidupkan kembali komunisme

JAKARTA, Indonesia – Awan gelap kembali menyelimuti demokrasi di Indonesia. Warga negara yang seharusnya bisa bebas menyampaikan pendapat malah terbelenggu hanya karena diberi stigma tertentu.

Dalam hal ini, LBH Jakarta dicap sebagai kebangkitan komunisme di Tanah Air. Diawali dengan kegiatan diskusi bertajuk ‘Mengungkap Kebenaran Sejarah’ dan dilaksanakan pada Sabtu, 16 September membahas komunisme dan PKI. Persepsi dan stigma ini muncul akibat ketidakjelasan informasi yang beredar melalui media sosial.

Hal itu dibenarkan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati. Saat ditemui di kantor LBH Jakarta, Minggu, 17 September, ia menegaskan, pembahasan yang akhirnya ditunda itu tidak ada niat untuk membahas komunisme, Marxisme, atau Leninisme.

“Pembahasan kemarin membahas tentang pelanggaran HAM yang terjadi pada tahun 1965. Ini bukan tentang PKI. “Ini kekeliruan pemikiran yang luar biasa,” kata Asfina.

Ia menduga penyebaran berita bohong yang menyebut seminar sejarah 65 kebangkitan PKI dilakukan oleh aktor-aktor yang tidak ingin kejahatan terhadap kemanusiaan 65 terungkap. Polisi yang seharusnya menjaga agar acara tidak berlanjut malah membubarkannya.

Menurutnya, Asfinawati menilai pembubaran polisi didasari rasa takut pemerintah mengungkap peristiwa 65.

“Saya lihat pemerintah ini sepertinya takut dengan kegiatan akademis, takut dengan orang yang berpikir, takut dengan orang yang berpendapat, takut dengan orang yang menulis. Padahal, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan masyarakat dalam berpikir, menulis dan melihat sejarahnya. “Jadi kalau ini terus berlanjut, saya yakin Indonesia tidak akan maju,” ujarnya.

Ia mengatakan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo harus mencegah kejadian seperti Sabtu kemarin terulang kembali. Sebab, dalam Nawacitanya, Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus-kasus kemanusiaan yang terjadi di Indonesia, termasuk pembunuhan dan penghilangan orang.

“Karena kepolisian berada langsung di bawah presiden, maka presiden harus memberitahukan Nawacita kepada Kapolri dan jajarannya. “Jadi, Nawacita bukan sekedar kertas kosong bagi presiden dan dilaksanakan oleh seluruh anak buahnya,” ujarnya.

Saat ditanya kapan seminar bisa kembali digelar, Asfinawati mengaku belum bisa menjawab. Meski demikian, ia menegaskan, penundaan seminar tersebut bukan berarti mereka takut terhadap masyarakat yang tidak menginginkan kebenaran sejarah tahun 1965.

“Tapi ini komite bersama. Jadi tergantung panitianya. Saya tidak bisa menjawabnya,” ujarnya.

Teruslah menggiling

Sayangnya, massa terus melakukan penggerebekan di kantor LBH Jakarta pada Minggu malam lalu. Mereka masih meyakini acara yang digelar di kantor itu membahas kebangkitan komunisme.

Setelah Seminar Pengungkapan Kebenaran ke-65 ditunda, LBH Jakarta kembali menggelar acara bertajuk #AsikAsikAksi. Acara diisi dengan penampilan kesenian, puisi dan lagu menyikapi dibongkarnya seminar pada Sabtu kemarin.

“LBH-YLBHI telah berulang kali memberikan klarifikasi bahwa tidak ada peristiwa yang berkaitan dengan PKI,” kata LBH Jakarta dalam keterangan tertulisnya hari ini.

Namun massa masih bergeming dan belum mau membubarkan diri hingga Senin dini hari. Penjelasan senada juga disampaikan Kapolsek Menteng, Kapolres Jakarta Pusat, Kabareskam Mabes Polri, dan Kapolda Metro Jaya.

“Mereka langsung memberikan klarifikasi setelah melihat seluruh materi dan terus memantau kejadian tersebut. Terakhir, mereka menjelaskan kepada massa bahwa tidak ada acara apapun yang berhubungan dengan PKI atau komunisme. “Masyarakat masih tidak mau mendengarkan dan melawan pihak berwenang,” kata mereka.

LBH-YLBHI mengucapkan terima kasih atas respon dan perlindungan yang diberikan pihak kepolisian. Akibat penggerebekan massa, masyarakat yang hendak keluar kantor LBH Jakarta terjebak selama beberapa jam. – Rappler.com


Keluaran SGP Hari Ini