blog.ur-doc.com

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang, JK mengharapkan percepatan tender kereta cepat Jakarta-Surabaya

TOKYO, Jepang – Wakil Presiden Jusuf Kalla memperingatkan bahwa kebijakan proteksionisme Presiden Donald J. Trump akan menjadi bumerang. “Dalam jangka pendek, keputusan untuk menghambat impor produk akan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri, khususnya di sektor manufaktur. “Tetapi masyarakat Amerika yang biasanya membeli barang impor dari Asia dengan harga lebih murah harus membeli lebih mahal,” kata JK dalam Asia Future Conference di Tokyo, Jepang, 5 Juni 2017.

Menurut JK, dalam jangka menengah kebijakan ini akan menekan pendapatan riil masyarakat Amerika dan menurunkan daya beli yang pada akhirnya akan menyebabkan terpuruknya perekonomian Amerika. “Ongkosnya terhadap perekonomian Amerika sangat mahal,” kata JK seperti dikutip dari teks pidato yang diperoleh Rappler.

Dibandingkan dengan kepemimpinan sebelumnya, kebijakan pemerintahan Trump dipandang lebih berorientasi ke dalam negeri (inward-looking), seperti yang tersirat dalam slogan kampanye “American First”. Namun, kata JK, seiring dengan semakin matangnya demokrasi, AS memiliki mekanisme internal untuk menghindari perubahan kebijakan yang terlalu ekstrem.

JK mencontohkan mekanisme internal yang berujung pada penolakan janji kampanye Presiden Trump, antara lain pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, pemotongan pajak perusahaan, dan pelarangan umat Islam masuk ke AS.

“Kabar baiknya adalah populisme ada batasnya. “Kesadaran masyarakat akan terbentuk dan semakin realistis,” ujarnya. Contoh terbaru adalah bagaimana pemilih pada pemilu Prancis akhirnya memilih Presiden Emmanuel Macron. Mereka belajar dari situasi di AS dan fenomena Brexit di Inggris.

Empat prioritas Indonesia

Dalam konferensi yang digelar untuk ke-23 kalinya oleh Nikkei Forum, Wakil Presiden JK juga menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada tahun 2019 dan seterusnya.

Untuk mencapai target tersebut, ada empat hal yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan JK. Pertama, membangun infrastruktur, baik kuantitas maupun kualitas untuk mengurangi biaya logistik, mencapai perekonomian yang efisien dan hasil ekonomi yang lebih tinggi.

Kedua, mendorong produktivitas sektor pertanian dengan menerapkan metode pertanian modern, termasuk konsolidasi lahan yang lebih luas untuk mencapai skala ekonomi dan efisiensi sektoral yang lebih baik.

Ketiga, mendorong sektor manufaktur, baik investor dalam negeri maupun asing, untuk menciptakan lapangan kerja. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi.

Keempat, mengalokasikan lebih banyak sumber daya pada industri jasa, khususnya pariwisata, industri kreatif, dan jasa keuangan.

Mendorong kereta cepat Jakarta-Surabaya

Pada bagian lain pidatonya, JK mengapresiasi Jepang yang konsisten berinvestasi di Indonesia. Pada tahun 20188, hubungan Indonesia dan Jepang akan mencapai 60 tahun. Investasi Jepang mencakup sektor infrastruktur strategis seperti MRT (Mass Rapid Transit), listrik, energi, dan pelabuhan. JK mengajak investor Jepang untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia.

Usai konferensi, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, JK membahas percepatan proyek kereta kecepatan menengah Jakarta-Surabaya. Intinya, kedua belah pihak ingin mempercepat pelaksanaan tender setelah hasil studi kelayakan rampung pada akhir tahun 2017.

Wapres optimistis percepatan proyek kereta api Jakarta-Surabaya bisa terlaksana karena Indonesia sudah memiliki infrastruktur dasar seperti kereta api, stasiun, dan sumber daya manusia untuk mengoperasikannya.

JK juga bertemu dengan pimpinan Sumitomo Mitsui Banking Cooperation (SMBC) untuk membahas kemungkinan SMBC mengucurkan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Tanah Air, termasuk pembiayaan kereta cepat Jakarta-Surabaya. –Rappler.com.