Pemprov DKI memperkirakan akan terjadi banjir dan menyiapkan Peringatan Rohani 1
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sebelum curah hujan meningkat?
JAKARTA, Indonesia – Akibat angin La Nina, musim hujan mulai tiba di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Setiap tahunnya, warga ibu kota selalu dihantui momok bencana banjir.
Dengan mendekatnya musim kemarau basah ini, Instruksi Gubernur Pemprov DKI Jakarta No. 153 Tahun 2016 tentang ‘Penyiapan dan Pengendalian Potensi Ancaman Banjir, Puting Beliung, dan Demam Berdarah’.
Dalam instruksi gubernur yang dikeluarkan Plt. Gubernur DKI Jakarta Soemarsono pada Rabu, 16 November menetapkan peran masing-masing pihak dalam pencegahan dan penanganan potensi bencana di musim hujan, mulai dari tingkat Kota hingga Kepala Desa di Provinsi DKI Jakarta.
Ia juga menyampaikan rencana menghadapi potensi bencana dengan pasukan kuning, hijau, dan biru. Pasukan kuning untuk pemulung, biru untuk menjaga kebersihan air, dan hijau untuk tanaman di kota Jakarta.
Soemarsono meminta seluruh pasukan menyiapkan mental menghadapi Siaga 1 hingga April 2017 agar tidak kecolongan.
“Sudah menjadi fenomena, Jakarta kebanjiran kiri kanan. Dan meski dikatakan Februari, bisa juga dimajukan ke Januari, sebutnya iklim kita tidak tahu “Mumpung ada waktu di bulan November dan Desember, sebaiknya kita antisipasi semuanya,” ujarnya saat acara peluncuran Ingub di Balaikota DKI Jakarta.
Tak hanya itu, Soemarsono juga menyatakan pemerintah akan menjaga ketat kran tersebut agar tidak ada campur tangan pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Pastikan tidak ada sampah di seluruh saluran air dan tidak ada gangguan dari oknum nakal yang kemudian menyalakan dan mematikan keran. Harus dijaga ketat, karena ada juga yang sekedar bersenang-senang, itu juga politik. musim, ini juga saat yang tepat,” kata mantan Dirjen Otonomi Daerah itu.
Pada kesempatan yang sama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia dan USAID juga meluncurkan proyek SiGAP (Memperkuat kapasitas pemerintah dalam kesiapsiagaan bencana/ Memperkuat kapasitas pemerintah dalam kesiapsiagaan bencana). Proyek ini bertujuan untuk memudahkan pemerintah DKI Jakarta dalam menangani bencana, khususnya banjir.
“Whana Visi bekerja sama dengan Peta Jakarta dan BPBD sedang mengembangkan sistem penilaian cepat berbasis Android. Jadi ketika terjadi banjir, aparat kecamatan bisa melakukan sistem penilaian cepat melalui Android,” kata Project Manager SiGAP Ronny Ichwan.
Menurut penjelasan Ronny, data yang dikirimkan langsung terhubung dengan website BPBD sehingga akan lebih mudah untuk menyebarkan informasinya kepada pihak terkait.
Nanti BPBD akan menyalurkannya ke SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait, kebutuhannya apa, penanganan lebih lanjut apa yang perlu dilakukan, kata Ronny. —Rappler.com