• October 2, 2024

Penampilan pemuda Papua di Monas dibubarkan aparat

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Puluhan mahasiswa Papua menunggu pemberian status tersebut setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh polisi

JAKARTA, Indonesia—Aksi memperingati Operasi Pembebasan Trikora yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Papua di Gerbang Barat Monumen Nasional dibubarkan aparat pada Sabtu, 19 Desember. Sebanyak 23 peserta aksi dibawa ke Polda Metro Jaya.

Operasi Trikora atau Tri Panglima Rakyat adalah operasi dua tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat dengan Indonesia pada tanggal 19 Desember 1961.

Saat itu, Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala yang dikomandani Jenderal Soeharto.

Berikut kronologi yang dihimpun tim #PapuaKitaKita dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta:

    • Pukul 09.30, sebanyak 23 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua berkumpul di Gerbang Barat Monas untuk melakukan aksi memperingati Trikora.
    • Pukul 09.35 Koordinator Lapangan Aksi mulai bernegosiasi dengan pihak kepolisian agar diperbolehkan berjalan ke depan istana untuk melaksanakan aksi. Polisi mengizinkannya asalkan dibatasi waktu. Korlap mengiyakan namun batasan waktunya akan dibicarakan saat mereka sudah berada di depan istana.
    • 09.40: Kapolres Jakarta Pusat mendatangi lokasi dan berbicara dengan polisi yang sebelumnya telah bernegosiasi dengan Kelompok Aksi Mahasiswa Papua (AMP). Lalu ada perintah agar seluruh polisi berbaris di sekitar demonstrasi. Polisi telah memperingatkan mahasiswa Papua untuk tidak meneriakkan kata-kata kemerdekaan karena melanggar hukum. Namun, ketua rapat umum tersebut menjawab dengan memperingatkan bahwa meneriakkan kata kemerdekaan adalah bagian dari kebebasan berpendapat dan tuntutan mereka adalah hak untuk menentukan nasib sendiri. Masa aksi meneruskan seruan kemerdekaan.
    • 09.48, massa aksi mulai digiring ke dalam truk tahanan untuk dibawa ke Polda Metro Jaya (Gedung Sabara), peralatan yang dibawanya disita polisi.
    • 10:30: Polisi mulai mengumpulkan data 23 siswa. Polisi mengungkapkan, mereka dibubarkan dan dibawa ke Polda karena melakukan aksinya tanpa pemberitahuan, padahal AMP sudah mengirimkan pemberitahuan.

//

Menurut Tomy Albert, asisten LBH, massa kini sudah dapat dibendung dan menunggu keputusan polisi.

“Karena belum ada status tersangka, kami belum boleh pulang,” ujarnya kepada Rappler.

Apa kata polisi? “Belum jelas, katanya menunggu atasannya,” kata Tomy.

Namun setelah menunggu hingga pukul 17.30, puluhan mahasiswa tersebut akhirnya dilepas. —Rappler.com

BACA JUGA

Sdy siang ini