• April 21, 2025
San Miguel ingin mantan mitra Skyway Tahap 3 ditangkap

San Miguel ingin mantan mitra Skyway Tahap 3 ditangkap

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Konglomerat pimpinan Ramon Ang mengklaim Wahono mengucurkan dana Citra Metro Manila Tollways Corporation tanpa izin dan menggunakannya untuk mendirikan perusahaan lain.

MANILA, Filipina – Divisi infrastruktur San Miguel Corporation (SMC) mengatakan mereka ingin mitra bisnisnya di Indonesia, Shadik Wahono, ditangkap karena kasus pencurian yang memenuhi syarat sebesar P50 juta.

San Miguel Holdings Corporation (SMHC) mengatakan dalam pernyataannya pada Selasa, 25 April, bahwa pihaknya sebelumnya mengajukan tuntutan pidana atas pencurian yang memenuhi syarat terhadap Wahono atas pencairan dana Citra Metro Manila Tollways Corporation (CMMTC) yang tidak sah, baik SMHC maupun Wahono. waktu adalah pemegang saham utama.

Dana sebesar P50 juta itu digunakan Wahono untuk mendirikan perusahaan lain bernama Citra Central Expressway Corporation (CCEC), kata San Miguel.

Wahono adalah mitra San Miguel Holdings untuk proyek Skyway Tahap 3.

Pengaduan SMHC menuduh transfer uang tersebut tercatat sebagai “pinjaman” dari Citra Metro Manila kepada PT Citra Lamtoro Gung Persad milik Wahono untuk pendirian CCEC.

Menurut San Miguel, Wahono kemudian menjalin kemitraan terpisah dengan perusahaannya untuk Citra Central Expressway untuk mengerjakan proyek Skyway Tahap 3.

Namun San Miguel mengaku tidak mengetahui Wahono mendapat uang dari Citra Metro Manila untuk membiayai pendirian Citra Central Expressway.

San Miguel menambahkan bahwa Wahono dan rekan-rekannya tidak memberitahukan kepada dewan direksi dan pemegang saham Citra Metro Manila tentang dugaan pinjaman tersebut, dan mereka juga tidak meminta persetujuan atas pinjaman tersebut.

“Faktanya, Citra Metro Manila secara tegas dilarang berdasarkan kewajiban kontraknya untuk memberikan pinjaman dalam bentuk apa pun,” kata San Miguel.

‘Kami tertipu’

Konglomerat yang dipimpin Ramon Ang mengatakan karena Wahono dan kawan-kawan menyembunyikan pembayaran tidak sah tersebut, mereka tertipu untuk membayar Wahono dan kawan-kawan sejumlah uang yang sama dengan yang disalurkan secara ilegal dari Citra Metro Manila ketika San Miguel kemudian membeli di Citra Central Expressway.

San Miguel mengajukan tuntutan pidana tersendiri atas sindikasi estafa terhadap perusahaan Wahono karena memberikan keterangan yang keliru bahwa perusahaannya, PT Citra Lamtoro Gung Persada, adalah pemilik sah saham Citra Central Expressway yang diakuisisi konglomerat pimpinan Ang tersebut.

“PT Citra Lamtoro Gung Persada tidak dapat menjadi pemilik sah dan penerima manfaat dari saham tersebut karena harga pemesanan sebenarnya dibayar dengan dana Citra Metro Manila dimana San Miguel juga merupakan pemilik manfaat pada saat itu,” kata San Miguel dalam tuntutan pengaduannya.

Meskipun terdapat temuan sebelumnya oleh Kantor Kejaksaan Kota Manila mengenai kemungkinan alasan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan, Hakim Alice Gutierrez dari Pengadilan Negeri Marikina Cabang 193, memerintahkan agar jaksa penuntut mengajukan informasi untuk pencurian yang memenuhi syarat terhadap semua terdakwa.

Hakim Gutierrez mengatakan: “San Miguel tidak dapat mengklaim bahwa jumlah tersebut (P50M) adalah miliknya, karena ada pemegang saham lain dari perusahaan tersebut dan bahwa pengadilan tidak menemukan kemungkinan alasan dikeluarkannya surat perintah penangkapan untuk pencurian yang memenuhi syarat dengan alasan bahwa mereka hanya melakukan aksi korporasi saat mentransfer sejumlah uang dari Citra Metro Manila ke Citra Central Expressway.”

San Miguel membalas dengan menyatakan bahwa “memaafkan pencurian yang dilakukan oleh terdakwa hanya karena mereka juga merupakan pemilik manfaat sama saja dengan mengatakan bahwa salah satu pihak dapat merampok pihak lain atau pihak mayoritas dapat mencuri dari pihak minoritas.” Ia menambahkan bahwa alasan pemecatan Hakim Gutierrez menunjukkan prasangka dan ketidaktahuan terhadap hukum.

San Miguel mengajukan permohonan peninjauan kembali untuk mengesampingkan perintah Hakim Gutierrez dan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Wahono dan kawan-kawan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh jaksa penuntut umum yang menemukan kemungkinan alasan untuk menuntut terdakwa untuk mengadu.

Pada saat yang sama, San Miguel juga mengajukan mosi kepada Hakim Gutierrez untuk mengundurkan diri dari mendengarkan kasus tersebut dan menunda proses persidangan, termasuk segala tindakan atas mosi peninjauan kembali, sampai ia memutuskan mosi untuk menghambat. – Rappler.com

togel hkg