‘Ziarah’ memenangkan dua penghargaan di ‘AIFFA 2017’
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘Ziarah’ meraih kategori Skenario Terbaik dan Juri Khusus di ‘ASEAN International Film Festival and Awards 2017’
JAKARTA, Indonesia – Film Ziarah berhasil membawa pulang 2 penghargaan pada acara tersebut Festival dan Penghargaan Film Internasional ASEAN (AIFFA) di Kuching, Serawak, Malaysia untuk 2 kategori yaitu Skenario terbaik kemudian Penghargaan Juri Khusus.
Malam Penghargaan AIFFA berlangsung pada hari Sabtu, 6 Mei di Pullman Hotel, 1A Jalan Mathies, Kuching Serawak, Malaysia.
Ziarah bersaing antara lain dengan 4 film negara lain pada kategori Skenario Terbaik Sendirian, kesepian (Indonesia), Laut (Filipina), angsa (Filipina), Stasiun Jalan (Vietnam).
BW Purba Negara sebagai produser, sutradara dan penulis skenario Ziarah Saya merasa sangat senang film ini mendapat penghargaan skenario terbaik di ajang AIFFA.
Pada kategori Special Jury Award tidak hanya itu saja Ziarah yang mendapat penghargaan spesial dari juri AIFFA. Menjadi kebanggaan tersendiri Ziarah bersama Sendirian, kesepian (Yosep Anggi Noen, Indonesia) terpilih menerima penghargaan ini. Penghargaan ini diberikan kepada Ziarah atas penampilan Mbah Ponco Sutiyem yang luar biasa, kata juri.
“Film ini dibuat dengan semangat kolaborasi bersama teman-teman di Indonesia, khususnya di Gunung Kidul dan Yogyakarta. Tentunya penghargaan ini juga saya berikan kepada seluruh pemain dan kru yang membantu produksi film ini. “Semoga prestasi ini dapat menginspirasi teman-teman komunitas film seluruh Indonesia untuk meraih prestasi yang lebih gemilang lagi di masa depan,” kata BW Purba Negara sesaat setelah menerima kedua penghargaan tersebut.
Kategori Film Terbaik termasuk Stasiun Jalan (Vietnam), Sutradara terbaik dimenangkan oleh Luisitio Ignacio (WilayahFilipina), dan kategori Aktris Terbaik oleh Al-Al Delas Allas (Wilayah/Filipina).
Film Ziarah menceritakan tentang perjalanan Mbah Sri, seorang nenek berusia 95 tahun yang mencari makam suaminya yang hilang pada Agresi Militer Belanda ke-2. Dengan tujuan yang sederhana, ia ingin dimakamkan di samping makam suaminya.
Ziarah bisa disaksikan di bioskop nasional mulai 18 Mei. -Rappler.com