Menyentuh hati massa 212, polisi kembali mengerahkan pasukan Asmaul Husna
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pasukan Asmaul Husna akan duduk di barisan paling depan dan ikut berdzikir bersama 212 massa
JAKARTA, Indonesia – Polisi kembali menggunakan berbagai cara untuk menangani aksi massa Aksi Bela Islam jilid ketiga yang digelar pada Jumat, 2 Desember. Selain mengerahkan personel keamanan, polisi juga telah menyiagakan 499 pasukan Asmaul Husna.
Polisi berharap Asmaul Husna yang dilantunkan ratusan personel polisi bisa menyentuh hati ratusan ribu masyarakat yang diprediksi memenuhi Monas mulai Jumat pagi.
“Kelompok ini dibentuk dengan tujuan untuk memberikan simbol kepada masyarakat, bahwa niat kami juga untuk beribadah dalam bentuk keamanan. “Karena Polri selain mengayomi dan membina juga mendekatkan diri kepada masyarakat melalui nama Allah,” kata Komandan Pasukan Asmaul Husna Arief Rachman ditemui usai menyampaikan khutbah kepada puluhan anak buahnya di Monas pada Kamis 1 Desember.
Jumlah personel ini sama dengan yang dikerahkan untuk menangani massa pada aksi 4 November. Arief mengatakan, 499 diambil dari angka 99 yang merupakan angka Asmaul Husna Allah. Sedangkan angka 4 merupakan simbol dari aksi 4 November yang merupakan penugasan misi pertama mereka.
Tim bernomor punggung 499 itu terdiri dari Brimob Polda Jabar, Polda Banten, dan Polres Jakarta Timur. Diakui Arief, persiapan dalam aksi Super Damai 212 tidak banyak.
“Karena saudara-saudara kita di Brimob juga sudah terbiasa melantunkan Asmaul Husna setelah salat. Jadi, kita tinggal memastikan dan menyesuaikan saja. Agar pasukan Asmual Husna benar-benar bernyanyi dari hati dan bukan sekedar slogan, kata pria yang kini bertugas di Divisi Propam Mabes Polri itu.
Aief mengatakan, memang ada sedikit perbedaan pada aksi 2 Desember tersebut. Berbeda dengan Aksi Bela Islam Bagian Kedua pada 4 November, format acaranya adalah salat berjamaah.
“Besok kami akan berbaris di depan orang banyak. Seperti biasa kami berdoa dan mengikuti apa yang diucapkan. Tausiyah juga akan kita dengarkan, kata Arief yang berpesan kepada anak buahnya untuk selalu tersenyum saat menghadapi massa.
Tidak dilengkapi senjata
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menggelar rapat pagi di perempatan Monas. Seruan ini dilakukan untuk mengecek kesiapan personel TNI menghadapi aksi 2 Desember.
Iriawan mengatakan, pengamanan di kawasan Monas sudah dilakukan sejak pagi. Unsur TNI dan Polri telah menyiapkan sejumlah fasilitas seperti sajadah, karpet, toilet umum, dan ambulans.
“Semua terkoordinasi secara maksimal dan diharapkan berjalan lancar. Personel yang menjaga kawasan Monas tidak dibekali senjata. Namun yang di luar pusat perekonomian dan perkantoran tetap dilengkapi, kata Iriawan saat ditemui, Kamis pagi, 1 Desember.
Amunisi seperti peluru karet akan digunakan secara selektif untuk mencegah potensi kerusuhan. Meriam air dan kendaraan taktis juga disiapkan sesuai prosedur.
Untuk membantu massa pulang, TNI dan Polri menyiapkan 200 bus yang parkir di kawasan Kemayoran.
Lalu bagaimana dengan massa buruh yang juga ingin melakukan aksi protes Jumat depan? Iriawan mengaku sempat bertemu dengan pimpinan massa buruh.
“Saya minta buruh turun (demonstrasi) di lain hari. Hari ini kami akan berkomunikasi lagi. Mudah-mudahan mereka mengerti,” ujarnya.
Massa kembali beraksi menuntut calon gubernur yang sedang menjabat, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, segera ditahan polisi. Bagi mereka, seharusnya Ahok langsung ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri. Sebab, pada kasus penodaan agama lainnya, individu yang ditetapkan sebagai tersangka langsung ditahan.
Sementara berkas perkara Ahok dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Agung pada Rabu lalu dan langsung disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. – Rappler.com