Menembus tembok The Hammers memang sulit
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kritik terhadap manajer Manchester United, Louis van Gaal, akan terus keras dengan hasil ini.
JAKARTA, Indonesia — Manchester United tak bisa lepas dari hasil imbang. Setelah ditahan imbang 1-1 oleh Leicester pekan lalu, mereka bermain imbang 0-0 melawan West Ham United di Old Trafford pada Sabtu 5 Desember.
Bukannya mendekati puncak klasemen, hasil tersebut membuat mereka tersingkir dari posisi tiga besar. United harus puas terpeleset ke posisi keempat. Mereka disusul Arsenal yang mengalahkan Sunderland 3-1.
Situasi di puncak klasemen juga berubah Hari pertandingan tanggal 15. Manchester City yang kalah 0-2 melawan Stoke City harus bersiap dikudeta oleh tim kuda hitam Leicester City. Pasukan Claudio Ranieri menang 3-0 atas Swansea City.
Leicester pun semakin menjauhkan diri dari jangkauan tim-tim di bawahnya. Rubah– Julukan Leicester – meraup 30 poin atau terpaut dua poin dari Arsenal di peringkat kedua (28 poin). Di antara kedua tim tersebut, ada dua tim sekota yakni City dan United yang tertinggal dengan sama-sama mengoleksi 29 poin.
Manajer United Louis van Gaal melakukan sejumlah perubahan pada laga melawan West Ham. Punggung penuh Matteo Darmian yang biasanya ditempatkan di sisi kanan kini dipindahkan ke kiri. Posisi tepat dipetakan untuk bek muda United, Patrick McNair.
Absennya Wayne Rooney memaksa Van Gaal menurunkan Marouane Fellaini sebagai gelandang serang. Ia diapit Jese Lingard di kiri dan Juan Mata di kanan. Anthony Martial menyerahkan ujung tombaknya.
Di babak pertama, United tak berkutik melawan West Ham. Palu—julukan West Ham—tampak lebih berbahaya. Di babak pertama mereka melepaskan 10 tembakan. Bandingkan dengan United yang hanya melepaskan 5 tembakan. Itu hanya satu tepat sasaran.
Bahkan, Mark Noble dkk beberapa kali mengancam gawang David De Gea. Pasukan Slaven Bilic dua kali mencapai sasaran. United mulai lebih tajam setelah Memphis Depay masuk di babak kedua. Pasalnya pergantian pemain ini membuat Martial sejumlah tembakan ke gawang Adrian.
Namun semua peluang tersebut tak mampu dikonversi menjadi gol. United masih belum bisa menjebol gawang kiper Spanyol itu. Bahkan Setan Merah cenderung lebih banyak membuang peluang di babak kedua.
Total tembakan yang mereka keluarkan mencapai 20 kali. Jauh sekali dibandingkan West Ham yang hanya mencatatkan 9 pukulan.
Soliditas pertahanan West Ham pun patut diacungi jempol. Menggunakan formasi 4-1-4-1, klub asal London itu lebih mudah beralih ke pertahanan saat diserang United. Mereka sering kali hanya menyisakan satu pemain di depan setiap kali mereka diserang.
Sebaliknya, United beruntung tidak kebobolan di babak pertama. Kesalahan yang dilakukan bek Daley Blind nyaris berakibat fatal. Senang, sayap Victor Moses dari West Ham gagal mengalahkan De Gea dalam duel satu lawan satu.
Hasil ini kembali membuka kritik bagi Van Gaal. Manajer asal Belanda itu terus dikritik oleh fans karena dianggapnya strategi yang membosankan. Lebih menguasai permainan namun tidak mencetak banyak gol.
Filsafat Van Gaal sebenarnya banyak dipengaruhi oleh filsafat sepak bola total Gaya Johan Cruyff, yakni jika lebih banyak menguasai bola, lawan tidak akan mampu menciptakan peluang. Masalahnya bukan hanya lawan yang tidak mampu menciptakan peluang. Tim asuhan Van Gaal pun hanya punya sedikit peluang untuk mencetak gol.—Rappler.com
BACA JUGA: