AS Roma vs Real Madrid: Tuan Rumah Andalkan Tradisi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua tim sama-sama baru saja berganti pelatih di tengah kompetisi. Namun pengaruh keduanya terhadap klub masing-masing jelas sangat berbeda.
JAKARTA, Indonesia – AS Roma harus menghadapi tamunya yang terlalu unggul di babak 16 besar Liga Champions. Kamis 18 Februari pukul 02.45 WIB dini hari, mereka harus menjamu juara 10 kali liga paling bergengsi Eropa, Real Madrid.
Pasukan Zinedine Zidane akan menyambangi Stadion Olympico, kandang Roma, dengan rekor tak terkalahkan lewat lima laga di Liga Champions musim ini. Dan dalam lima pertandingan itu, tidak ada satupun gawang yang tercipta Orang kulit putih—Nama Real—yang mengalah.
Hari Pertandingan: As Roma vs Real Madrid! #Halo Madrid #TimKroos pic.twitter.com/D9UohiinRX
— Toni Kroos (@TentangToniKroos) 17 Februari 2016
Tak hanya itu, Sergio Ramos dan kawan-kawan mencetak 19 gol dalam lima pertandingan tersebut. Itu berarti rata-rata hampir empat gol yang mereka cetak di setiap pertandingan.
Belum lagi penampilan mereka yang sangat agresif setelah kursi kepelatihan berpindah ke Zidane. Di bawah pelatih (Pelatih) Prancis, Real tidak terkalahkan dalam enam pertandingan. Total gol Real bersama Zizou—julukan Zidane—di Divisi Primera adalah 23 gol.
Dengan rekor unggul tersebut, mampukah Roma mengalahkan Real? Selain itu, dua pencetak gol terbanyak klub akan tampil di Santiago Bernabeu. Mereka adalah Cristiano Ronaldo (21 gol di Divisi Primera) dan Karim Benzema (19 gol).
Memang, beberapa pemain klub ibu kota Spanyol itu tak bisa tampil. Diantara mereka sayap Gareth Bale, tengah di belakang Pepe dan bek kiri Marcelo. Namun tanpa ketiga pemain tersebut, Real tetap berbahaya.
“Tekanan terhadap kami berkurang karena kami adalah Real. Para pemain sangat fokus untuk menghadapi pertandingan ini, kata Zizou seperti dikutip dari situs resminya UEFA.
Roma belum menemukan formasi ideal
Zizou tahu tekanan ada pada Roma. Mereka punya rekor buruk di Liga Champions. Klub nama panggilan Serigala alias Wolves tak pernah menjuarai Si Kuping Besar—julukan trofi Liga Champions.
Terakhir kali mereka lolos ke babak delapan besar adalah delapan tahun lalu, yakni pada musim 2006-2007 dan 2007-2008. Pelatih yang membawa Roma menonjol dalam dua musim tersebut adalah pelatih mereka saat ini, Luciano Spalletti.
Mengulang momen manis itu jelas sangat sulit. Selain itu, Roma sedang menghadapi badai cedera. Delapan pemain mungkin tidak tampil. Pemain pilar seperti Francesco Totti, Mohamed Salah, Daniele De Rossi, dan Kostas Manolas mengalami kendala kebugaran. Kalaupun bermain mungkin kurang maksimal.
Masalah Spalletti lainnya adalah belum menemukan formasi ideal untuk Totti dan kawan-kawan. Dalam enam pertandingan di Serie A, mantan pelatih Zenit St Petersburg itu mengubah empat formasi. Mulai dengan 4-3-3, 4-2-3-1, 3-4-2-1 dan 4-3-1-2.
Hasil pembongkaran formasi mulai menunjukkan hasil. Roma meraih garis alias empat kemenangan beruntun di liga domestik. Namun, Spalletti tak bisa diturunkan lagi saat melawan Real. Sebab kesalahan sekecil apa pun akan dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol cepat.
“Kami tahu mereka adalah tim yang hebat. Tapi kami tidak takut. Saya tidak akan memiliki tiga pemain yang menjaga Ronaldo. Itu tidak perlu,” dia berkata.
Seydou Keita yakin Roma bisa mengalahkan juara 10 kali Real Madrid di pertandingan mereka #UCL pertandingan babak 16 besar malam ini. #SSFootball pic.twitter.com/wBLSzh9CSj
— SuperSport (@SuperSportTV) 17 Februari 2016
Spalletti cukup tenang saat menghadapi Real. Meski di atas kertas kualitas timnya jauh di bawah rival sekota Atletico Madrid, namun ia tetap percaya diri. Pasalnya tim-tim Italia punya tradisi bagus saat melawan klub Spanyol.
Musim lalu, Juventus menggagalkan upaya Real mempertahankan gelar Liga Champions di semifinal. Sebelumnya, Roma juga lah yang menyesatkan klub berjuluk itu Galaksi babak 16 besar Liga Champions 2007-2008 lah yang lolos ke babak delapan besar.
Ngomong-ngomong, dua pemain andalan Spalletti akan bermain dini hari nanti. Mereka adalah Totti dan De Rossi.
“Saya rasa tidak ada tim favorit di sini. Kedua tim mempunyai peluang 50-50 untuk lolos ke babak selanjutnya. “Kami juga ingin menguji di laga ini apakah kami kembali ke jalur yang benar atau tidak,” dia berkata.—Rappler.com
BACA JUGA: