• November 26, 2024
Ada lowongan untuk Sekjen, beberapa nama sudah diterima PSSI

Ada lowongan untuk Sekjen, beberapa nama sudah diterima PSSI

PSSI telah membuka pendaftaran jabatan Sekjen kepada masyarakat umum. Tidak lagi ditunjuk secara eksklusif, melainkan melalui mekanisme terbuka.

JAKARTA, Indonesia – Menjabat Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Plt Sekjen Joko Driyono merupakan tugas berat.

Di satu sisi harus menjalankan fungsi terkait dunia internasional yang diwakili oleh Ketua Umum Edy Rahmayadi yang menjabat Panglima TNI Kostrad, di sisi lain harus mengurus permasalahan internal PSSI.

Ya, sejak Ade Wellington mengundurkan diri dari jabatan Sekjen pada 10 April lalu karena tekanan awak media, posisi Joko kini menjadi Pj dan mengurus permasalahan internal tersebut.

Ketum Edy yang menyadari kondisi Joko yang parah, segera menyiapkan mekanisme untuk mencari penghuni tetap kursi Sekjen. Menurut Edy, PSSI akan menerima siapa saja calon yang ingin menjadi Sekjen PSSI.

Dibuka pada 9 Mei dan efektif banyak orang yang mendaftar pada 10 Mei, PSSI memberikan waktu hingga 20 Mei bagi siapa saja yang ingin menjadi Sekjen PSSI. Syaratnya kirim saja perjalanan hidup (CV) langsung ke kantor PSSI.

Salah satu syarat yang diminta Edy adalah calon Sekjen bisa berkomunikasi dengan semua pihak. Salah satunya dengan jurnalis. “Kalau tidak bisa, nanti Wakil Bupati bingung karena semua lari ke sana,” kata Edy.

Bagaimana dengan tugas lainnya? Edy mengaku pandai berkomunikasi. Sekjen harus paham sepak bola, bukan sekadar mendaftar tanpa modal untuk memahami sepak bola secara menyeluruh.

“Beliau harus mampu merancang hasil evaluasi dan menyusun pedoman ke depan,” imbuhnya.

Masih dalam syarat komunikasi, Edy menargetkan calon Sekjen harus mampu menguasai minimal dua bahasa asing. Salah satunya adalah bahasa Inggris dan lainnya. Semua kondisi ini akan dipertimbangkan pengujian yang sesuai dan tepat.

Bagaimana dengan calon Sekjen asing? Edy memberi sinyal positif. Pada Kamis, 11 Mei, ia menilai jabatan Sekjen cukup krusial dan juga harus diisi oleh orang yang profesional.

Kalau nama asing mendaftar, asal berhasil pengujian yang sesuai dan tepat Selain piawai dan menguasai olahraga sepak bola, hal itu bukan hal yang sulit diterima Edy.

“Ini pos yang profesional, kalau ada yang mau mendaftar seleksi silakan, tidak masalah (orang asing),” ujarnya.

Menurut Edy, ada empat nama yang sudah mendaftar. Namun salah satu calon Sekjen yang mendaftar, Hifni Hasan, terungkap sudah mendaftarkan lebih dari 11 nama.

“Saya serahkan berkas pendaftarannya, saya tanya sekitar 11 nama,” kata Hifni.

Namun nama calon Sekjen belum diumumkan. Menurut Joko Driyono, nama baru akan diumumkan pada 20 Mei setelah pendaftaran ditutup.

Dari sekian nama, beberapa yang muncul sebagai calon kuat Sekjen adalah Ratu Tisha Destria, lalu ada Syauqi Soeratno.

Hifni yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (IOC) juga berpeluang karena paham olahraga.

Namun sepak bola harus diakui unik dan rumit di Indonesia. Jadi, hanya keluarga sepak bola, yaitu mereka yang besar di dunia sepak bola, yang bisa memahami budaya sepak bola Indonesia.

Tak paham budaya, nasib Sekjen bisa jadi sama dengan Ade Wellington yang terpaksa mundur.

Siapa yang terkuat?

Setidaknya Ratu Tisha memenuhi kriteria tersebut. Tak hanya bisa berbahasa Inggris, ia juga menghabiskan waktu lama di Italia. Namun kekurangannya, dia kurang komunikatif dengan awak media, tidak cukup rendah hati dan nyaman saat berkomunikasi. Ia juga belum lama mengenal sepak bola nasional.

Tipikal Joko Driyono yang dekat dengan jurnalis tidak ada dalam karakter Ratu.

Sebaliknya, Syauqi memiliki kedekatan dengan awak media, komunikatif seperti Joko Driyono, dan berpengalaman di sepak bola lokal, pernah menjabat CEO Badan Liga Amatir Indonesia.

Di dunia internasional, Syauqi perlahan bisa membudayakannya karena ia juga semakin matang sebagai Sekjen. Jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Asosiasi BUMD Indonesia membuatnya semakin layak menduduki posisi tersebut.

Lainnya? Sejauh ini belum bisa diprediksi. Namun sepak bola Indonesia membutuhkan sekjen yang memahami sepak bola lokal, memahami karakter tim, dan nyaman berkomunikasi dengan media.

Tanda penghubung? Masih jauh dari dua nama Syauqi atau Ratu Tisha. Ia pun tak bisa mencolok di KOI hingga akhirnya memilih mundur dari kursi panas Sekjen.

Menarik untuk ditunggu sampai pengujian yang sesuai dan tepat akan dilaksanakan pada 21-24 Mei yang cocok mengisi jabatan Sekjen.—Rappler.com

sbobet terpercaya