Ulasan ‘Berbakat’: Tidak ada yang istimewa
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Inilah pandangan kritikus Oggs Cruz tentang ‘Gifted,’ yang dibintangi Chris Evans
Itu dari Marc Webb berbakatsingkatnya, menceritakan kisah Frank Adler (Chris Evans), mantan profesor universitas dari Boston, dan pertarungannya dengan ibunya yang berkebangsaan Inggris (Lindsay Duncan) atas hak asuh putri jenius mendiang saudara perempuannya (McKenna Grace).
Hapus air mata
Pengarahan Webb, ditambah dengan skenario Tom Flynn yang belum sempurna, dilengkapi dengan detail yang memudahkan untuk dimanjakan.
Gadis kecil itu sangat menggemaskan, dengan gigi depannya yang hilang dan sikap dewasa menonjolkan tubuh mungilnya. Ada kucing bermata satu yang mencuri perhatian begitu drama rumah tangga menjadi sedikit melelahkan. Ada juga tetangga yang terlalu manis (Octavia Spencer) yang membawa karakter-karakter yang terkepung kembali ke bumi dari waktu ke waktu dengan kebijaksanaan manusia biasa yang telah diubah.
Seorang tukang air mata yang bekerja terlalu keras demi imbalan yang sedikit, Berbakat paling efektif jika keluar dari alur ceritanya yang lugas untuk mengungkapkan karakter yang akan lebih menarik jika mereka tidak berada dalam film yang manipulatif secara emosional.
Nafas pendek
Ada sentuhan bagus di sana-sini.
Film ini memiliki adegan-adegan yang membangkitkan keseriusan yang membuat semuanya lebih bisa diterima. Misalnya, ketika Frank dan ibunya tiba-tiba berbagi momen ringan alih-alih bertengkar, atau ketika Frank mencoba menjalin hubungan asmara di tengah kekhawatiran hukumnya.
Sayangnya, jeda yang berharga ini hanya berumur pendek.
Berbakat terlalu bertekad dalam mencari isak tangis yang nyaman untuk memberikan lapisan lain pada karakternya. Karakter di sini memiliki motif yang sederhana. Mereka menjadi agak manusiawi karena penampilan bagus Duncan, Evans, dan bahkan Grace, yang berhasil membangkitkan ketulusan otentik meski memiliki karisma yang dinyatakan.
Syair untuk yang biasa
Berbakat adalah pujian untuk hal-hal duniawi. Ini mendorong keadaan normal.
Film ini bersimpati dengan kalangan menengah, terkadang sampai meremehkan dan mengejek kaum elit dan menara gading mereka. Tentu saja, ada manfaat yang jelas dari perspektif sederhana film ini, tetapi dalam upayanya untuk mengukir melodrama yang disingkat dengan mengorbankan bakat, hal itu mengurangi wacana moral dan sosial apa pun yang dimiliki film tersebut menjadi emosi basi yang hanya selusin sepeser pun.
Untuk sebuah film tentang konflik yang menjadi spesial, Berbakat agak terlalu khas untuk benar-benar menonjol. – Rappler.com
Fransiskus Joseph Cruz mengajukan tuntutan hukum untuk mencari nafkah dan menulis tentang film untuk bersenang-senang. Film Filipina pertama yang ia tonton di bioskop adalah ‘Tirad Pass’ karya Carlo J. Caparas. Sejak itu, ia menjalankan misi untuk menemukan kenangan yang lebih baik dengan sinema Filipina.