• November 23, 2024
Kronologi Kerusuhan di Penjaringan

Kronologi Kerusuhan di Penjaringan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Polisi dan tentara berhasil menenangkan suasana dan memasang barikade untuk menghalau massa tambahan.

JAKARTA, Indonesia – Usai aksi unjuk rasa besar-besaran di sekitar Istana Negara usai, masyarakat dihebohkan dengan kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat malam, 4 November.

Sekelompok orang tak dikenal merusak toko waralaba, membakar angkutan umum, dan melakukan kerusuhan menyapu kepada kendaraan yang melintas.

“Itu terjadi sekitar satu jam yang lalu,” Gugun Muhammad, seorang warga yang tinggal satu kilometer dari lokasi kejadian, mengatakan kepada Rappler pada Jumat malam. Menurut dia, mini market yang dirusak adalah Alfamart dan Indomaret yang terletak di Jalan Gedong Panjang, pertigaan dekat halte TransJakarta Pakin.

Ketegangan meletus sekitar pukul 22.00 WIB, diawali dengan hampir seratus orang yang membakar sepeda motor di kawasan tersebut.

Gugun mengatakan, saat itu mobil polisi melaju ke lokasi kejadian. Hal ini direspon dengan masuknya massa yang lebih banyak.

Ternyata tidak hanya di kawasan ini saja. Saat dalam perjalanan pulang untuk melindungi keluarganya, Gugun dikepung massa yang berkumpul di pintu keluar Tol Sunda Kelapa.

Bahkan karena kalah jumlah, petugas tambahan yang masuk malah didesak hingga ke sekitar kawasan Pasar Ikan. Menurutnya, terdengar juga suara tembakan gas air mata. “Tetapi saya tidak tahu siapa yang melepaskan tembakan,” ujarnya.

Sekitar pukul 22.46 situasi mulai terkendali. Polisi dan tentara berhasil menenangkan situasi dan memasang barikade untuk menghalau massa tambahan.

Informasi mengenai pelakunya sendiri masih simpang siur. Menurut Gugun, kelompok tersebut tidak mengenakan perlengkapan apa pun dan tidak memiliki wajah yang dikenalnya. Ia menilai, massa yang melakukan kerusuhan di Penjaringan merupakan massa yang berbeda dengan massa aksi di sekitar Istana.

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana membenarkan adanya kerusuhan tersebut. Namun menurutnya situasi masih terkendali. “Ini sudah terselesaikan. Tidak ada korban jiwa, kata Teddy.

Dia juga membenarkan adanya aksi penjarahan toko waralaba oleh massa. “Iya benar,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, kerusuhan terjadi di kawasan Luar Batang, Kali Pakin Penjaringan, Jakarta Utara.

Massanya sekitar tiga ratus orang, kata Awi.

Terkait identitas kelompok pelaku penjarahan Awi, dia mengaku belum mendapat informasi apa pun. Namun kerusuhan di Luar Batang disebabkan oleh aksi memanas di Istana Kepresidenan.

“Karena informasi ada kekacauan di Istana, makanya mereka bertindak. “Masih kami selidiki,” ujarnya. Hingga saat ini ratusan petugas keamanan masih menjaga tempat tersebut.

Sebelumnya, setelah aksi unjuk rasa berlangsung aman dan terkendali, terjadi kericuhan di sekitar Istana hingga terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Berniat membubarkan massa aksi yang melebihi batas waktu, polisi menembakkan gas air mata yang dibalas dengan pelemparan batu dan pembakaran truk.—Rappler.com

taruhan bola