• October 11, 2024
AD/ART Golkar akan diubah untuk mencegah dualisme kepemimpinan

AD/ART Golkar akan diubah untuk mencegah dualisme kepemimpinan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Belum ada waktu pasti kapan pertemuan klub nasional akan digelar, kemungkinan pada bulan April atau Mei.

JAKARTA, Indonesia – Ketua Tim Transisi Partai Golongan Karya Jusuf “JK” Kalla mengatakan AD/ART partai akan diubah dalam waktu dekat. Hal itu bertujuan mengulangi konflik internal partai berlambang beringin itu dan berdampak pada perpecahan kepemimpinan Partai Golkar.

JK berharap pengalaman konflik dualisme kepemimpinan di lingkungan Partai Golkar yang terjadi setahun terakhir bisa menjadi pengalaman berharga dan tidak terulang kembali.

“Pengalaman adalah guru terbaik dan pengalaman yang terpaut satu tahun ini telah merendahkan suara Golkar. Oleh karena itu, yang perlu diperbaiki adalah sistem di Partai Golkar itu sendiri, Munas yang demokratis, dan sistem yang mendukungnya secara keseluruhan, kata JK, Rabu pagi, 3 Februari, usai menerima kunjungan Aburizal Bakrie dan Agung. Laksono saat diterima di rumah dinasnya.

Aburizal dan Agung mendatangi rumah dinas JK untuk membahas musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mengenai waktu pelaksanaan munas, Aburizal mengatakan kemungkinan besar akan dilaksanakan pada bulan April atau Mei.

“Kita mulai rapatnya besok. Kita akan bertemu bersama untuk mengkonsolidasikan partai. “Munasnya kapan, belum sampai,” kata Aburizal.

Sementara itu, guna memperlancar terselenggaranya Munas, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly telah memperpanjang masa berlaku keputusan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau.

“Iya, untuk sementara diperpanjang untuk menyelenggarakan Munas. “Enam bulan (perpanjangannya),” kata Yasonna.

Berdasarkan Musyawarah Nasional yang diadakan di Riau tahun 2009, Aburizal terpilih sebagai Ketua Umum dan Agung sebagai Wakil Ketua Umum. Pengurusannya berakhir pada 31 Desember 2015.

Kisruh dualisme kepemimpinan Partai Golkar bermula pada November 2014 saat Agung Laksono mendeklarasikan pembentukan tim penyelamat Partai Golkar. Keduanya menggelar Musyawarah Nasional versinya masing-masing. (Baca: TIMELINE: Kisruh Dualisme Partai Beringin)

Aburizal menggelar Munas ke-9 di Bali, sedangkan Agung menggelar Munas tandingannya di Ancol. Laoly mengumumkan kepengurusannya sah dan diakui pemerintah oleh Partai Golkar yang diketuai Agung.

Karena tak terima, Aburizal pun mengajukan gugatan hukum terhadap keputusan Laoly. Saling menuntut di pengadilan tidak bisa dihindari. Hingga akhirnya Mahkamah Agung memenangkan gugatan tersebut.

Konflik dualisme ini menunjukkan titik terang setelah tim transisi Partai Golkar dibentuk dengan tujuan menggelar musyawarah nasional. – Laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

Sdy siang ini