• October 6, 2024
Kasus penghematan PAL-FASAP, dan apa yang terjadi dalam 20 tahun

Kasus penghematan PAL-FASAP, dan apa yang terjadi dalam 20 tahun

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Keputusan Mahkamah Agung en banc pada bulan Maret 2018 mengenai kasus PHK menguntungkan Philippine Airlines dan mengesampingkan dua keputusan sebelumnya yang menguntungkan pramugari

MANILA, Filipina – Perselisihan PHK selama 20 tahun antara Philippine Airlines (PAL) dan Asosiasi Pramugari dan Pramugari Filipina (FASAP) berakhir ketika Mahkamah Agung en banc memberikan suara mendukung pembawa bendera.

Dengan hasil pemungutan suara 7-2, SC menguatkan keputusan Pengadilan Banding tahun 2006, yang memutuskan bahwa pemecatan 5.000 pekerja yang dilakukan oleh maskapai penerbangan di Lucio Tan adalah sah.

Dalam putusannya, Pengadilan Tinggi menyatakan PHK dilakukan dengan itikad baik oleh PAL karena perusahaan mematuhi Perjanjian Kerja Bersama. (BACA: Pemungutan suara SC setelah 20 tahun: PAL menang dalam kasus penghematan vs FASAP)

Penghematan ini terjadi pada tahun 1998 dan kasus ini sampai ke Mahkamah Agung pada tahun 2008.

15 JUNI 1998

Philippine Airlines memberhentikan total 5.000 karyawan, termasuk 1.400 awak kabin, sebagai bagian dari langkah pemotongan biaya setelah perusahaan tersebut diduga menanggung kewajiban sebesar P90 miliar selama krisis keuangan Asia tahun 1997.

22 JUNI 1998

Asosiasi Pramugari dan Pramugari Filipina (FASAP) mengajukan pengaduan PHK ilegal ke Komisi Hubungan Perburuhan Nasional (NLRC) terhadap PAL dan Patria Chiong, asisten wakil presiden untuk layanan kabin.

21 JULI 2000

Arbiter Perburuhan Jovencio Walikota memutuskan mendukung FASAP dan memerintahkan PAL untuk mempekerjakan kembali karyawannya.

31 MEI 2004

Setelah PAL mengajukan banding, NLRC membatalkan keputusan sebelumnya. FASAP membawa kasus ini ke Pengadilan Banding.

23 AGUSTUS 2006

Pengadilan Banding (CA) menegaskan keputusan NLRC tahun 2004, yang menyatakan bahwa PAL tidak perlu berkonsultasi dengan FASAP mengenai kriteria program PHK mereka.

29 MEI 2007

CA menolak mosi FASAP untuk mempertimbangkan kembali. Kasus ini dibawa ke Mahkamah Agung.

22 JULI 2008

Divisi 3 khusus Mahkamah Agung aturan mendukung FASAP dan memerintahkan PAL untuk mempekerjakan kembali 5.000 karyawan yang diberhentikan pada tahun 1998.

20 AGUSTUS 2008

PAL mengajukan mosi untuk dipertimbangkan kembali.

2 OKTOBER 2009

Divisi 3 SC menegaskan keputusan tahun 2008yang menyatakan pemecatan anggota FASAP ilegal.

Mahkamah Agung menolak mosi peninjauan kembali yang diajukan PAL karena tidak berdasar. Mereka juga tidak menerima pembenaran PAL atas PHK yang mereka alami karena kesulitan keuangan setelah pemogokan pilot pada tahun 1998.

“Kami menganggap argumen ini tidak dapat dipertahankan. Pemogokan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak memerlukan pengurangan segera dan menyeluruh terhadap 1.400 awak kabin atau pramugari,” kata SC dalam keputusannya.

3 NOVEMBER 2009

PAL mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan bulan Oktober 2009 dan permohonan peninjauan kembali yang kedua atas putusan tahun 2008. Kasus FASAP ditarik ke SC divisi dua karena anggota divisi 3 khusus pensiun.

7 SEPTEMBER 2011

Divisi dua SC menolak mosi kedua PAL untuk mempertimbangkan kembali.

SEPTEMBER 2011

Pengacara PAL Estelito Mendoza mengirimkan serangkaian surat kepada Panitera Mahkamah Agung tentang masalah ini. Dia mengirim total 4 surat.

Dalam satu suratnya, Mendoza menunjuk pada “penerapan aturan yang salah”. Ia mengutip Pasal 4(3), Pasal VIII, Konstitusi, yang menyatakan bahwa perkara yang disidangkan oleh suatu divisi harus diputuskan atau diselesaikan dengan persetujuan mayoritas Anggota yang benar-benar berpartisipasi dalam pembahasan masalah tersebut dan dipilih, dan tidak ada tanpa persetujuan dari setidaknya tiga anggota tersebut.”

4 OKTOBER 2011

Mahkamah Agung en banc Ingat keputusan divisi dua yang menggagalkan mosi PAL.

Keputusan tersebut diambil setelah pengadilan memperhatikan surat yang disampaikan Mendoza, kuasa hukum PAL.

Juru bicara saat itu (dan sekarang administrator pengadilan) Jose Midas Marquez mengatakan MA melakukan “kesalahan jujur” karena kasus tersebut seharusnya ditangani oleh divisi khusus 3 pengadilan tinggi, bukan divisi dua.

17 OKTOBER 2011

Dalam mosi untuk mempertimbangkan kembali, FASAP meminta Mahkamah Agung untuk membatalkan resolusinya yang tertanggal 4 Oktober 2011.

26 MARET 2018

SC en banc menegaskan keputusan Pengadilan Banding tahun 2006 yang menguatkan PHK yang dilaksanakan oleh PAL, dan mengesampingkan dua keputusan yang mendukung FASAP.

Tujuh hakim memberikan suara mendukung PAL, 2 tidak setuju, 5 tidak berpartisipasi, sementara Ketua Hakim Maria Lourdes Sereno sedang cuti tanpa batas waktu. Rappler.com

Togel Singapura