• November 26, 2024

Twitter telah merilis tiga pembaruan keamanan penting

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Fungsi mute kata dan frasa tertentu telah aktif sejak Rabu 16 November

JAKARTA, Indonesia – Tidak bisa dipungkiri, Twitter adalah cara tercepat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dan sedang dibicarakan saat ini.

Apa yang membuat Twitter hebat adalah keterbukaannya terhadap semua orang dan pendapat mereka.

Namun, Twitter melihat adanya potensi penyalahgunaan unsur keterbukaan tersebut untuk menyinggung perasaan orang lain.

Jumlah tindakan negatif terkait penghinaan, tekanan, dan pelecehan di Internet telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Perilaku ini menghalangi sebagian orang untuk berbicara di Twitter atau di tempat lain.

Untuk itu, pada Rabu 16 November, Twitter mengumumkan tiga pembaruan terkait keamanan dan kemudahan aktivitas di Twitter.

Ketiga hal tersebut meliputi bidang pengendalian, pelaporan, dan penegakan hukum.

Kontrol

Sejak lama, Twitter memiliki fitur mute (bodoh) yang memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan akun dengan Tweet yang tidak ingin mereka lihat tanpa berhenti mengikuti akun tersebut.

Sekarang Twitter memperluas fitur ini di area yang paling dibutuhkan pengguna yaitu notifikasi. Mulai Rabu, 16 November, pengguna bisa mengaktifkan fitur “mute” untuk kata kunci dan frasa tertentubahkan thread yang notifikasinya tidak ingin Anda lihat.

Pelaporan

Kebijakan Perilaku Penuh Kebencian di Twitter melarang perbuatan kebencian yang mengkritik orang lain atas dasar ras, etnis, kebangsaan, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas, agama, usia, keterbatasan fisik dan penyakit tertentu.

Oleh karena itu, Twitter memberikan cara yang lebih praktis untuk melaporkan ketidaknyamanan yang menyasar pengguna, orang lain, atau siapa pun yang mereka temukan di Twitter.

Foto dari Twitter Indonesia.

Pelaksanaan

Twitter juga melatih beberapa tim terkait untuk lebih memahami kebijakan Twitter, termasuk mengadakan sesi khusus tentang pendekatan konteks budaya dan sejarah terhadap perilaku kasar, serta menerapkan berbagai program perbaikan yang sedang berlangsung.

Selain itu, Twitter juga memperbarui alat dan sistem internalnya untuk mengelola laporan dengan lebih efektif. Tujuannya agar bisa melakukan proses lebih cepat dan transparan. -Rappler.com.