Tidak melarang masyarakat ikut serta dalam protes damai 212
- keren989
- 0
BANDUNG, Indonesia – Gubernur Jawa Barat Ahmad “Aher” Heryawan mengatakan, tidak boleh ada yang melarang warganya untuk mengikuti aksi super damai Bela Islam bagian ketiga yang digelar di Silang Monas pada Jumat, 2 Desember . Padahal, pelarangan warga untuk ikut aksi justru akan memicu kemarahan masyarakat.
“Jangan menghalangi (ikut serta dalam aksi). Nanti (boleh) marah ke masyarakat. “Saya kira masyarakat sudah sangat rasional, sudah cerdas,” kata Aher ditemui di Bandung, Rabu, 30 November.
Aher terlihat menyambut sebagian massa yang memilih berjalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta. Massa yang melakukan perjalanan sejak Senin kemarin, tiba di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat sekitar pukul 17.30 WIB pada Kamis sore. Mereka sempat beristirahat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang.
Sebelumnya, massa yang berjumlah sekitar 700 orang ini mengawali perjalanan dari Kantor Perum Perhutani Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Mereka tiba di sana pada hari Rabu dan sempat istirahat semalaman.
Massa memilih berjalan kaki karena Perusahaan Otobus (PO) enggan mengangkut mereka ke Jakarta. Sebab, surat larangan tertulis dikeluarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Melihat besarnya niat dan komitmen massa, Aher mengaku kaget sekaligus mengapresiasi antusiasme mereka.
“Mereka menginspirasi banyak orang. Perjuangan mereka tiada habisnya untuk sampai ke Jakarta. Jujur saja, jaraknya cukup jauh, kata Aher.
Ia berharap massa tidak lagi harus melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan berjalan kaki. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menginginkan ada yang bersedia memfasilitasi kepergiannya.
“Sekarang kita sudah sampai di Bandung. Jalan kaki saja ke Bandung, lalu lanjutkan ke Jakarta dengan bus. “Mudah-mudahan ada yang memfasilitasi,” ujarnya.
Harapan Aber rupanya terkabul. Menurut koordinator lapangan, Nonop, massa yang semula berjalan kaki akhirnya melanjutkan perjalanan dengan bus menuju ibu kota. Selain itu, jika awalnya hanya 700, kini jumlahnya bertambah.
“(Jumlah massa) semakin bertambah. Estimasinya mencapai sekitar 3.000 orang. “Dalam perjalanan banyak warga yang ikut,” kata Nonop yang dihubungi Rappler melalui telepon, Kamis pekan ini.
Dia mengatakan, salah satu alasan massa akhirnya memilih bus karena harus realistis. Jika terus berjalan, mereka mungkin tidak bisa tiba di Jakarta tepat waktu.
“Kami mencari jalan (untuk pergi dengan kendaraan), karena kalau jalan kaki TIDAK mungkin besok sampai Jakarta,” ujarnya.
Selamat datang para seniman
Sementara itu, sekitar 500 massa aksi 212 asal Ciamis yang sudah melanjutkan perjalanan dengan bus tiba di Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB siang tadi. Mereka berkumpul di Masjid At Tin dan mendapat sambutan hangat dari sejumlah artis.
“Alhamdulillah kita sudah sampai di Jakarta. “Kami disambut oleh Evi Tamala, Camelia Malik, para kyai dan pengurus masjid At Tin,” kata koordinator lapangan Deden Badrul Kamal.
Rencananya, dia dan kelompoknya akan beristirahat malam ini sambil menunggu kedatangan massa lainnya. Awalnya, dia memperkirakan sekitar 10 ribu orang akan berangkat ke Jakarta. Tapi sekarang, dia tidak bisa memastikannya.
Pasalnya, masih banyak yang kesulitan mencari bus yang bersedia mengangkut massa ke Jakarta.
“PO masih takut meski Kapolri sudah mencabut larangan tersebut. Kalau dilarang pakai surat, tapi kalau dicabut larangannya tidak ada suratnya. Jadi PO (masih) takut, kata Deden.
Untuk bisa mengangkut seluruh massa, diperkirakan dibutuhkan sekitar 50 hingga 100 bus.
“Beberapa masyarakat yang menggunakan mobil kecil sudah berangkat ke Jakarta. Namun jumlahnya belum kami ketahui, ujarnya.
Aa Gym berpartisipasi
Selain rombongan massa Ciamis, Pondok Pesantren Da’arut Tauhid juga akan mengirimkan 10 ribu warga asal Bandung dan Jakarta untuk mengikuti aksi 212 di Lapangan Lintas Monas, Jakarta. Selain mengundang mahasiswa, Da’arut Tauhid juga membuka pendaftaran bagi warga Bandung dan sekitarnya yang berniat mengikuti aksi super damai 212.
“Data awal, sudah ada 3.249 pelajar dan warga yang mendaftar ke Jakarta. “Sampai siang ini yang mendaftar masih banyak dan peminatnya cukup banyak,” kata Kafi, salah satu pengurus Pondok Pesantren Da’arut Tauhid, saat dihubungi Rappler.
Rencananya massa aksi akan berangkat pada Kamis malam pukul 24.00 WIB. Kediaman Islam mengerahkan 40 bus untuk mengangkut mereka.
“Tidak menutup kemungkinan jumlah bus akan bertambah. “Masih dikonfirmasi,” kata Kafi.
Pimpinan Pondok Pesantren Da’arut Tauhid Abdullah Gymnastiar atau dikenal Aa Gym rencananya akan hadir bersama santrinya. Selain mengikuti aksi, para pelajar juga akan melakukan kegiatan bersih-bersih.
“Semoga aksi 212 ini menjadi kegiatan yang indah. Niatnya baik, mereka kompak agar masalah ini bisa diselesaikan seadil-adilnya. “Baguslah kalau berkumpul dengan niat baik, meski hati sakit tetap aman,” kata Aa Gym kepada media.
Sementara itu, Pangdam 3 Siliwangi Jenderal Muhammad Herindra mengimbau warga Jabar untuk melaksanakan salat istigosah hanya di wilayahnya masing-masing. Menurut Herindra, salat akan jauh lebih khusyuk jika dilakukan di kediaman masing-masing.
“Selain jauh dari Jakarta, juga memerlukan logistik dan akomodasi. “Akan lebih baik jika ada salat di setiap wilayah, sehingga keamanan lebih mudah,” kata Herindra sambil mengimbau. – Rappler.com