• November 26, 2024
Kalah 2-0 dari Thailand, Indonesia menjadi ‘runner-up’ Piala AFF 2016

Kalah 2-0 dari Thailand, Indonesia menjadi ‘runner-up’ Piala AFF 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dua gol Siroch Chattong membawa Thailand menjadi juara Piala AFF untuk kelima kalinya

JAKARTA, Indonesia — Indonesia menjadi penerus Piala AFF 2016 setelah kalah 2-0 (agregat 3-2) dari tuan rumah Thailand pada leg kedua Final Piala AFF di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand pada Sabtu, 17 Desember.

Dua gol Thailand dicetak pada menit ke-38 dan 47 oleh striker andalannya, Siroch Chattong.

Berbeda dengan leg pertama, Thailand kembali menggunakan formasi 3-4-1-2, sama seperti saat mengalahkan Indonesia pada awal kualifikasi Grup A November lalu.

Babak pertama juga berjalan cukup alot dengan kesalahan demi kesalahan yang dilakukan kedua tim.

Pada menit ke-17, Beny Wahyudi menjadi pemain pertama yang mendapat kartu kuning pada laga tersebut karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap striker Thailand Siroch Chattong.

Thailand tampak lebih menguasai permainan dengan serangan demi serangan yang dieksekusi sejak awal pertandingan. Di sisi lain, lini belakang Indonesia juga terlihat cukup solid. Bahkan kapten Boaz Solossa pun ikut serta di momen-momen kritis untuk menjaga pertahanan.

Namun soliditas pertahanan pasukan Garuda tidak bertahan lama. Tim asuhan Kiatisuk Senamuang akhirnya mampu menemukan celah. PPada menit ke-38, Siroch Chattong berhasil memanfaatkan umpan Theerathon Bunmathan dan membuat skor berubah menjadi 1-0.

Pada awal babak kedua, Indonesia terlihat kesulitan. Baru dua menit berjalan, Siroch Chattong menggandakan keunggulan tuan rumah menjadi 2-0.

Thailand mendapat peluang emas untuk memperbesar keunggulannya pada menit ke-81. Namun kiper andalan Indonesia Kurnia Meiga berhasil menyelamatkan penalti yang diambil kapten Thailand Teerasil Dangda.

Pada laga kali ini, Indonesia tak punya peluang. Striker seperti Boaz Solossa dan Zulham Zamrun memang mumpuni dalam melakukan tembakan. Namun pertahanan Thailand membuat mereka benar-benar tidak bisa masuk ke kotak penalti Thailand.

Begitu pula Rizky Pora. Pemain sayap kiri yang sempat merepotkan Thailand di leg pertama itu dibuat tak bisa bergerak. Baik dengan pengamanan ketat maupun dengan sejumlah pelanggaran di area “aman”.

Rizky beberapa kali harus bergerak ke tengah lapangan agar mendapat ruang membawa bola. Namun upaya ini juga gagal.

Zulham Zamrun di sayap kanan juga setara dengan tiga uang. Pemain Persib Bandung yang diharapkan bisa menggantikan peran Andik Vermansah pun tak berkutik.

Situasi semakin sulit bagi Indonesia karena Boaz Solossa dan kawan-kawan tidak bisa mengubah gaya bermain yang hanya mengandalkan umpan-umpan panjang.

Upaya Riedl menggantikan Lerby Eliandry menggantikan Zulham dan Ferdinand Sinaga menggantikan Rizky Pora tidak membuahkan hasil. Ferdinand memang mendapat peluang di tengah penalti Thailand. Tapi usaha tendangan overhead alias tendangan overhead yang dilakukannya justru membuat bola melayang jauh di atas gawang.

Catatan statistik semakin menegaskan buruknya kinerja Garuda. Menurut Labbola, tembakan pemain Indonesia tak pernah membuat kiper Kawin Thamsatchanan bekerja keras. Dari enam tembakan ke gawang, tidak ada satupun yang tepat sasaran.

Bandingkan dengan Thailand yang melepaskan 10 tembakan, 3 diantaranya tepat sasaran. Dan dari 3 tembakan tersebut, 2 di antaranya berbuah gol.

Di penghujung pertandingan, Indonesia harus kehilangan Abduh Lestaluhu yang mendapat kartu merah. Pasalnya, dia menendang bola dengan sangat keras ke arahnya bank pemain Thailand.

Para pemain, ofisial, dan asisten pelatih pun berusaha menyerang Abduh sebelum wasit menghentikannya. Berteriak huuu terdengar dari tribun Rajamangala.

Hasil 2-0 membuat Thailand meraih gelar juara Piala AFF untuk kelima kalinya. Sementara itu, Indonesia kembali memperoleh posisi rmerawatjuga untuk kelima kalinya.—Rappler.com

lagutogel