Bank BTN menyalurkan 666 ribu CPR pada tahun 2017
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Program Satu Juta Rumah Terjangkau meningkatkan realisasi KPR rata-rata 20 persen per tahun
JAKARTA, Indonesia – Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk menargetkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebanyak 666 ribu unit pada tahun 2017. “Ini merupakan kontribusi BTN dalam mensukseskan program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Jokowi,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam acara singkat bersama pimpinan media di Jakarta, Selasa 6 Juni 2017.
Program sejuta rumah melibatkan Bank BTN dan sejumlah bank lainnya. Untuk rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada 2107 akan dibangun sebanyak 700 ribu unit. Sedangkan untuk non-MBR sebanyak 300 ribu unit.
Dari sejuta rumah tersebut, sebanyak 112 ribu rumah dibangun oleh Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ketersediaan pembiayaan KPR sebanyak 474.034 unit. Sedangkan pemda diperkirakan akan membangun sebanyak 113.666 unit. Untuk non-MBR dibiayai sepenuhnya oleh pengembang dan pemilik (swadaya).
“Digitalisasi mempercepat dan menyederhanakan proses. “Melalui digitalisasi, kita bisa meningkatkan hingga 800 ribu hingga sejuta proses KPR,” kata Maryono
Menurut Maryono, perkembangan realisasi CPR meningkat rata-rata 20 persen per tahun sejak program Sejuta Rumah Terjangkau dimulai pada 2015. Posisi Maret 2017, KPR BTN tumbuh 20,61% (tahun ke tahun), sedangkan industri tumbuh sebesar 7,45%. Laba bersih BTN tiga bulan pertama tahun 2017 tumbuh 21,03% (yoy). “Ini jauh di atas pertumbuhan industri sebesar 1,83% pada Desember 2016,” kata Maryono.
(BA: 4 Isu Utama Pembiayaan Program Sejuta Perumahan Terjangkau)
Pesatnya pertumbuhan KPR berkontribusi terhadap pertumbuhan kredit. Pada Maret 2017, kredit Bank BTN tumbuh sebesar 18,71% (yoy), sedangkan industri tumbuh sebesar 8,4% dari Februari 2017. Dana pihak ketiga kini sebesar Rp200 triliun, meningkat 20,02% (yoy) pada Maret 2017, dengan pertumbuhan terbesar pada produk Giro. Pada periode yang sama, industri tumbuh sebesar 8,9% (yoy).
Dari segi aset, Bank BTN saat ini menduduki peringkat ke-6 setelah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BNI, dan Bank CIMB Niaga. Posisi aset per Desember 2016 sebesar Rp 214 triliun. “Pada akhir tahun 2017, kami optimistis aset akan meningkat menjadi Rp 241 triliun. “Target kami menyalip posisi aset Bank CIMB Niaga dan berada di posisi kelima terbesar,” kata Maryono.
Peningkatan kinerja Bank BTN antara lain melalui proses digitalisasi yang intensif sehingga memberikan kemudahan kepada nasabah, termasuk pengajuan CPR secara online.
“Digitalisasi mempercepat dan menyederhanakan proses. “Proses CPR bisa kita tingkatkan hingga 800 ribu hingga satu juta melalui digitalisasi,” kata Maryono. Bank BTN juga sedang bertransformasi dari pembiayaan perumahan. (pembiayaan rumah), untuk membiayai rumah dan isinya (pembiayaan rumah). – Rappler.com