• June 19, 2025
Alzahra terbukti mencuri speaker musala di Bekasi

Alzahra terbukti mencuri speaker musala di Bekasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Polisi mengambil kesimpulan itu berdasarkan keterangan saksi kunci

JAKARTA, Indonesia – Polisi akhirnya memastikan M. Alzahra atau Joya memang mencuri speaker musala pada Selasa, 1 Agustus. Hal itu terungkap berdasarkan kesaksian marbot Musala Al-Hidayah bernama Rojali.

Ia mengaku sempat berpapasan dengan Joya. Namun saat Joya diduga mencuri pengeras suara, pria berusia 30 tahun itu langsung kabur. Rojali kemudian berusaha membawanya ke tempat kejadian perkara (CCR).

“Rojali adalah marbot yang mengabadikan kejadian ini. Tapi, Anda tidak menangkapnya saat (speakernya) diambil, bukan? Namun ketika dicurigai, Mahkamah Agung mengambilnya. “Dia kemudian bergegas ke TKP,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kompol Asep Adi Saputra di Mabes Polda Metro Jaya, Rabu, 9 Agustus.

Di persimpangan jalan Joya terjatuh. Rojali akhirnya berhasil menyusul Joya. Lalu ia melihat tas yang dibawa Joya dan ternyata ada speaker. Diakui Joya, pengeras suara itu milik musala. Selain itu, ditemukan dua buah pengeras suara lagi di dalam tas Joya yang masih ditelusuri asal usulnya.

“Jadi saksi Rojali benar-benar menemukan ada amplifier (pengeras suara) di tangan MA. Lalu, setelah memastikan tersangka tidak melarikan diri, disitulah terjadi penusukan. “Rojali teriak, ‘Ini bukan maling motor, tapi maling amplifier’,” kata Asep menirukan kalimat Rojali.

Saat itu, Joya bahkan mencium kaki Rojali untuk meminta maaf karena telah mencuri amplifier musala. Sontak, warga yang sudah terlanjur tersulut emosi justru menghakimi Joya. Rojali mengaku turun tangan agar Joya tidak dipukul. Namun warga sudah terlanjur emosi.

Selain itu, jumlah massa di lokasi pun kian tak terbendung.

“Maaf pak Ustadz, kata MA. “Saat itu massa sudah tidak bisa dibendung dan Rojali sempat melakukan perlawanan, namun massa tidak seimbang sehingga terjadi pengeroyokan yang menewaskan MA,” kata Asep lagi.

Rojali yakin salah satu pengeras suara yang dibawa Joya adalah milik Musala Al-Hidayah. Sebab, jika dilihat dari ciri fisiknya, keduanya sangat mirip. Rojali yang menjadi marbot musala mengaku sangat mengenali pembicara tersebut.

“Faktanya amplifier tersebut memiliki kotoran burung di casingnya. Kenapa di musala karena musalanya kurang sempurna atapnya. Burung ini suka mengeluarkan kotorannya yang berjatuhan dan membentur casing. Rojali juga menunjukkan bukti pembelian dengan kode produksi yang sama dengan amplifiernya, ujarnya.

Meski terbukti, polisi tetap mengimbau masyarakat tidak main hakim sendiri. Jika terjadi pelanggaran hukum, seharusnya tersangka pelaku diserahkan ke polisi dan tidak dipukuli apalagi dibakar hidup-hidup. – Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney