Diplomasi kopi ala Dubes Tantowi Yahya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tantowi berbekal kopi Indonesia, bertemu dengan Ketua Parlemen Selandia Baru dan meminta komitmen negara dalam mendukung kedaulatan Indonesia.
WELLINGTON, Selandia Baru – Ketua Parlemen Selandia Baru, David Carter, menyambut baik rencana Duta Besar RI Tantowi Yahya yang tahun depan akan menggelar perayaan khusus peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Selandia Baru.
Tantowi melakukannya panggilan resmi ke Parlemen Selandia Baru di Wellington, Rabu 24 Mei 2017. David Carter didampingi Kanwalit Singh Bakshi, keduanya merupakan tokoh senior Partai Nasional.
Tantowi yang didampingi koordinator fungsi politik Firdauzi Dwiandika menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Partai Nasional besutan David Carter yang berhasil membangun hubungan harmonis antara Selandia Baru dan negara tetangganya, termasuk Indonesia.
David Carter mengatakan Parlemen Selandia Baru yang dikendalikan oleh Partai Nasional sangat menghormati kedaulatan masing-masing negara dan percaya bahwa setiap masalah dalam negeri dapat diselesaikan secara internal.
Hal inilah yang membuat kami yakin Selandia Baru akan selalu mendukung keutuhan NKRI dari Sabang hingga Merauke, kata Tantowi Yahya dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler hari ini.
Saat bertemu dengan David Carter dan Kanwaljit Singh Bakshi yang juga merupakan ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Selandia Baru – Indonesia, Tantowi membawa biji kopi Indonesia sebagai oleh-oleh.
Kopi yang dibawakan Tantowi merupakan representasi besarnya industri kopi di Indonesia yang saat ini menjadi produsen kopi terbesar keempat di dunia dengan ekspor 660 ribu ton setiap tahunnya.
Sebanyak 5 ribu tonnya diekspor ke Selandia Baru. “Negara ini merupakan negara pecinta kopi yang sangat berhati-hati dalam memilih kopi, sehingga Indonesia harus berkomitmen untuk hanya mengekspor kopi terbaiknya ke Selandia Baru,” kata Tantowi.
Kanwalit menyambut positif permintaan Dubes Tantowi agar pemerintah Kiwi menghormati kedaulatan NKRI. Menurut Kanwaljit, pemerintah Indonesia mampu mengatasi permasalahan dalam negerinya sehingga tidak perlu ada campur tangan pemerintah asing, termasuk pemerintah Selandia Baru.
Parlemen Selandia Baru akan terus berupaya mencegah pemerintah dan warganya mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
Tantowi optimistis mendapat komitmen dari kedua tokoh senior parlemen tersebut. “Komitmen ini sangat signifikan, terutama pada isu-isu yang memerlukan perhatian ekstra dari KBRI Wellington, seperti isu separatisme Papua.
Pendekatan sosial budaya terhadap negara-negara di Samudera Pasifik akan terus diintensifkan agar Indonesia mampu berpartisipasi dalam pembangunan kawasan Samudera Pasifik bersama Selandia Baru, kata Tantowi. –Rappler.com