• November 25, 2024
Luka lama kembali terbuka akibat Pilkada DKI

Luka lama kembali terbuka akibat Pilkada DKI

JAKARTA, Indonesia – Sudah 19 tahun berlalu sejak tragedi Mei 1998, namun luka masih membekas. Kasus kekerasan dan pemerkosaan terhadap orang keturunan Tionghoa ini belum pernah diusut tuntas. Pelakunya tidak bisa diganggu gugat, para korban dan keluarga yang masih hidup berkeringat demi keadilan.

Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, perwakilan korban dan organisasi kemanusiaan juga hadir dalam peringatan tersebut.

“Jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, tragedi Mei 98 patut menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia. “Apa yang terjadi menunjukkan bahwa ketika sentimen etnis dipermainkan dan perpecahan muncul sebagai akibatnya, yang menjadi korban bukan hanya anggota komunitas etnis yang menjadi sasaran, namun juga anggota komunitas lain,” kata ketua Komnas HAM. Wanita. Azriana di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin, 8 Mei.

Ia merujuk pada sentimen anti-Tionghoa yang semakin meningkat pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Salah satu calon yang bersaing, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, merupakan keturunan Tionghoa dan non-Muslim sehingga berulang kali mendapat serangan karena suku dan agamanya.

Serangan terhadap Ahok meluas ke orang-orang keturunan Tionghoa, serta mereka yang berpenampilan seperti orang Tionghoa lainnya. Beberapa waktu lalu, sebuah akun Facebook dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena menuliskan status ‘wanita keturunan Tionghoa halal diperkosa’ sehingga menimbulkan trauma Mei 98 bagi banyak orang.

Belum lagi potensi berkembangnya sentimen keagamaan dan antirasis di kalangan anak sekolah. Orang tua mereka melihat potensi tragedi Mei 98 terulang kembali dan menjadi sangat prihatin. Di daerah lain, seperti Tanjung Balai, Sumatera Utara, sempat terjadi tawuran berbasis etnis beberapa waktu lalu.

“Dari kondisi tersebut, kami memandang penting dan mendesak untuk mengingatkan pemerintah agar menuntaskan penyelesaian kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi pada kerusuhan Mei 98 agar kejahatan yang sama tidak terulang kembali,” kata Azriana. Untuk itu tema peringatan 19 tahun ini adalah “Mewujudkan pemerintahan yang mengingat sejarah, menghargai sejarah, dan berkeadilan”.

Habibie pun berpendapat serupa. Dalam sambutannya, ia mengatakan akan mengajak seluruh gubernur untuk menandatangani kontrak penanganan pelecehan seksual.

“Saya melihatnya meningkat,” katanya. Ia mendesak pihak korban dan Komnas Perempuan untuk bersama-sama menyampaikan rekomendasi kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo agar masalah ini segera diselesaikan.

Dalam janji kampanye dan Nawa Cita, Jokowi memang mencantumkan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu. Sayangnya hingga saat ini belum ada yang benar-benar final.

SARA untuk politik

Dalam acara yang sama, Djarot juga mencontohkan bahayanya mempermainkan isu SARA untuk politik melalui Pilkada DKI Jakarta lalu. Ia mengatakan, banyak hal yang telah dilakukannya untuk masyarakat Jakarta, seperti peningkatan fasilitas dan subsidi sehingga menghasilkan tingkat kepuasan kinerja yang tinggi.

Namun, dia dan Ahok gagal menjabat pada periode berikutnya. “Jangan mempolitisasi SARA untuk meraih kekuasaan dan jangan mempolitisasi tempat ibadah,” ujarnya.

Ia berharap pilkada di daerah lain tidak mengulangi apa yang terjadi di Jakarta. Perang berbasis identitas, seperti khutbah Jumat di masjid yang menyerukan ‘memilih pemimpin Islam’ dan kasus jenazah tidak disalat karena memilih Ahok-Djarot pada putaran pertama. Ia tidak ingin kerusuhan dan tragedi Mei 98 terulang kembali karena hal tersebut.

Meski tidak menyebut kelompok atau tokoh tertentu, Djarot mengatakan ancaman datang dari siapa saja yang ingin mengacaukan Pancasila sebagai dasar negara. Ia mengatakan, masyarakat dan lembaga pemerintah yang berwenang harus berani menghadapi dan bertindak.

“Perjalanan bangsa ini diwarnai oleh konflik sosial yang sebenarnya disebabkan oleh konflik politik dan kemudian menimbulkan banyak korban, tidak hanya nyawa dan harta benda, tetapi juga pelecehan seksual, khususnya bagi perempuan. “Itu luka,” katanya. Untuk itu, peringatan 98 Mei menjadi landasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Terkait bantuan untuk para korban sendiri, Djarot menjanjikan akan diterbitkannya Keputusan Gubernur yang akan menggratiskan biaya pemakaman bagi para korban. Tak hanya di TPU Pondok Ranggon, tapi juga pemakaman lainnya.

Ia meminta agar Komnas Perempuan dan kelompok solidaritas korban mendata kuburan korban yang masih berserakan dan menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta. Dengan begitu, keluarga korban tidak perlu khawatir dengan biaya perawatan yang besar.

Retribusi gratis ini baru dimulai tahun lalu atas inisiatif pemerintah provinsi sendiri, namun tanpa adanya surat keputusan. Keluarga korban seringkali kesulitan menjelaskan kepada pengelola TPU bahwa mereka tidak perlu lagi membayar.

Djarot pun berharap periode pemerintahan berikutnya di bawah Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dapat melanjutkan hal tersebut. “Kami akan segera menyiapkan surat keputusan pengecualian permanen pembalasan bagi para korban kerusuhan Mei 98, mohon dicatat nama dan lokasinya agar ada kepastian. “Bulan ini sudah berakhir,” katanya.

Berdasarkan data Komnas Perempuan, selain di TPU Pondok Ranggon, jenazah korban tersebar di 8 TPU lainnya. Bahkan ada juga yang berlokasi di Tangerang dan Solo. Antrean korban di satu tempat berjumlah sekitar 100 jenazah tanpa nama. Makamnya hanya bertuliskan “Korban Tragedi Jakarta 13-15 Mei 1998”.

Namun laporan Tim Relawan Kemanusiaan mencatat 1.217 orang tewas dalam 3 hari kerusuhan. Temuan Tim Pencari Fakta Gabungan (TGPF) juga menyebutkan, terdapat 85 perempuan keturunan Tionghoa yang mengalami kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan berkelompok. Sayangnya, temuan tersebut dibantah dan diabaikan begitu saja oleh masyarakat dan pemerintah.

Benarkah persoalan ini tidak diselesaikan dan dibiarkan menjadi momok bagi anak cucu masyarakat? Tindakan pemerintah, mau mengusut atau tidak, akan menjawab pertanyaan itu. –Rappler.com

login sbobet