Kekhawatiran terhadap keberlangsungan Dana Asuransi Negara setelah manfaat pensiun meningkat
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kelompok buruh Sentro mempertanyakan keberlanjutan Dana Asuransi Negara setelah Presiden Rodrigo Duterte menandatangani perintah eksekutif yang meningkatkan tunjangan pensiun bagi pekerja penyandang disabilitas
MANILA, Filipina – Sebuah kelompok buruh menyuarakan keprihatinan mengenai keberlanjutan Dana Asuransi Negara (SIF), setelah Presiden Rodrigo Duterte menandatangani perintah eksekutif yang meningkatkan tunjangan pensiun bagi pekerja penyandang disabilitas.
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, 12 Mei, kelompok buruh Center for United and Progressive Workers menolak kenaikan tunjangan berdasarkan Perintah Eksekutif No. 54 menyambut baik, namun meminta agar studi aktuaria dana asuransi dipublikasikan.
“Namun, kami prihatin dengan keberlanjutan Dana Asuransi Negara. Kami belum pernah melihat hasil kajian aktuaria yang disebutkan dalam EO 54, karena hal ini tidak pernah dibahas di National Tripartit Industrial Peace Council (NTIPC),” kata Wakil Ketua Sentro Daniel Edralin.
“Meskipun manfaat tambahan tersebut belum dibarengi dengan kenaikan premi apa pun saat ini, tidak ada jaminan bahwa EO 54 tidak akan memperpendek umur dan kelangsungan SIF,” tambah Edralin.
Sentro juga mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya peningkatan tunjangan kesejahteraan digunakan untuk kepentingan politisi.
“Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya politisi menggunakan kenaikan tunjangan kesejahteraan untuk mendapatkan poin brownies di kalangan pekerja, yang kemudian membayar premi tambahan,” kata Edralin.
Pada hari Kamis, 10 Mei, Duterte menandatangani EO 54 yang memberikan peningkatan keseluruhan sebesar P1.150 untuk semua pensiunan dengan cacat permanen, pensiun penyintas bulanan, tunjangan pengasuh dan tingkat penggantian biaya dokter yang lebih tinggi.
Menurut EO, hasil kajian aktuaria Sistem Jaminan Sosial (SSS) dan Sistem Asuransi Pelayanan Publik (GSIS) menunjukkan bahwa SIF dapat membiayai kenaikan tersebut tanpa mempengaruhi stabilitasnya dan tanpa memerlukan kontribusi tambahan.
Namun, pemerintah belum merilis kajian aktuaria tersebut ke publik.
Pemerintahan Presiden Benigno Aquino III menolak kenaikan pensiun sebesar P2.000 karena pertanyaan tentang keberlanjutan dana asuransi.
Pada tahun 2017, Duterte disetujui Kenaikan dana pensiun sebesar P1.000-SSS setelah perdebatan panjang mengenai kenaikan tersebut, untuk memenuhi janji kampanye.– Rappler.com