Indonesia dan Australia sepakat untuk membahas kerja sama ekonomi komprehensif
- keren989
- 0
Tim perunding membahas segala hal mulai dari industri peternakan, jasa keuangan hingga kerja sama pembangunan infrastruktur dan pendidikan
JAKARTA, Indonesia – Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Menteri Perdagangan dan Investasi Australia Steve Ciobo pada Rabu, 16 Maret sepakat untuk menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), sebuah kerangka kerja sama ekonomi komprehensif, yang juga mencakup sektor jasa, termasuk jasa masa depan berbasis teknologi dan digital.
Dan tentunya dalam kunjungan kerja ke Australia ini, Tom juga membahas hubungan ekonomi yang ada, termasuk pertemuan dengan asosiasi peternakan dan industri peternakan.
“Saya menyambut baik pencapaian kesepakatan ini. Momentum politiknya sangat bagus mengingat hubungan baik kedua kepala negara, selain itu Indonesia dan Australia memiliki tingkat saling melengkapi yang tinggi, kata Tom Lembong saat konferensi pers bersama Menteri Steve Ciobo di Canberra.
“Kita bisa bekerja sama untuk saling menguntungkan. Kami berharap mendapatkan hasil yang cepat, atau… kemenangan cepatjuga kerja sama untuk jangka menengah dan panjang.”
Pembahasan kerangka kerja sama ekonomi juga melibatkan utusan khusus Australia untuk perdagangan, Andrew Robb. Ketiga pejabat tinggi perdagangan kedua negara sepakat bahwa sejauh ini terdapat banyak potensi kerja sama ekonomi, namun hal tersebut belum dieksplorasi dengan baik. Padahal, secara geografis, Indonesia dan Australia bertetangga dan memiliki banyak hal yang bisa saling melengkapi.
Pembahasan IA-CEPA bertujuan untuk membangun platform baru kerja sama ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan, yang semakin dinamis antara kedua negara.
“Ini mencerminkan hubungan yang kuat antara kedua negara,” demikian pernyataan bersama tiga pejabat perdagangan yang diperoleh Rappler.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa inisiatif negosiasi ulang perundingan IA-CEPA menunjukkan tekad kedua pemerintah untuk membangun iklim yang kondusif bagi perluasan kerja sama bilateral di bidang investasi dan perdagangan, serta memaksimalkan potensi. untuk kerjasama ekonomi.
Dalam kunjungan hari pertamanya ke Sydney kemarin, Tom juga bertemu dengan para bankir investasi yang menawarkan kerja sama untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
Delegasi Indonesia dan Australia sepakat bahwa pembahasan IA-CEPA akan menghasilkan semaksimal mungkin dokumen kerja sama final yang berkualitas, komprehensif, mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi dan kerja sama ekonomi, seimbang dan memberikan manfaat yang setara bagi kedua belah pihak. menawarkan. .
“Dokumen kerja sama yang final harusnya menjadi dokumen yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan, semacamnya dokumen hidup,” demikian pernyataan kedua menteri. Pembahasan akan diawali dengan membuka seluruh dokumen kerjasama yang sedang berjalan selama ini.
Menteri Tom, Menteri Steve dan Utusan Khusus Andrew Robb menyatakan kepuasannya atas kemajuan negosiasi yang dilaporkan oleh kepala perunding kedua negara. Mereka membahas bidang industri daging sapi dan daging sapi, pengembangan keterampilan, industri jasa keuangan, jasa profesional, pengolahan makanan, standar makanan dan obat-obatan, pertanian, desain, infrastruktur dan pendidikan. Negosiasi diharapkan menghasilkan dokumen akhir sesegera mungkin tahun ini.
Dalam pertemuan dengan mitra kerjanya, Menteri Tom dan Steve Ciobo juga sepakat untuk mengaktifkan kembali Indonesia – Australia Business Partnership Group untuk menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada kedua pemerintah dalam pembahasan dan implementasi IA-CEPA.
Menurut Wakil Ketua Kadin Indonesia Juan Permata Adoe, kunjungan Mendag Tom ke Australia disambut antusias, mengingat kunjungan Perdana Menteri Malcom Turnbull ke Jakarta juga menjadi indikasi peningkatan kerja sama kedua negara. PM Tunrbull bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada November 2015 dan mengunjungi pasar Tanah Abang.
Juan Permata Adoe mengatakan dalam pertemuan dengan asosiasi daging sapi dan daging di Sydney, Indonesia dan Australia menyepakati tiga hal. Pertama, Australia akan terus meningkatkan kerja sama investasi di industri peternakan, pengolahan dan logistik rantai pasokan. Kedua, akan ada bantuan dari Australia di bidang peternakan, pengolahan dan logistik terkait peternakan dan daging sapi di Indonesia serta bantuan pelatihan dan pendidikan senilai US$60 juta selama 10 tahun. Ketiga, dukungan anggaran sebesar US$8 juta saat ini telah terealisasi.
“Australia tertarik untuk berinvestasi di Pusat Logistik Berikat,” kata Juan Adoe kepada Rappler melalui SMS – Rappler.com
BACA JUGA: