
Jokowi menerima Ketua GNPF-MUI pada open house di Istana
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
GNPF-MUI mengaku tidak membahas wacana rekonsiliasi. Mereka hanya ingin mencairkan suasana agar bisa berkomunikasi dengan Presiden Jokowi
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyambut kedatangan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir dan pengurus lainnya saat kunjungan Idul Fitri disambut di Negara. Istana. . Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pertemuan tersebut merupakan inisiatif Bachtiar.
“Ini kunjungan selamat datang dari Pak Nasir dan teman-temannya. Jadi, itu atas permintaan mereka, kata Pratikno di sela-sela pertemuan Jokowi dengan GNPF-MUI di Istana Merdeka, Minggu, 25 Juni.
Saat menerima pengurus GNPF-MUI, Jokowi didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Pratikno mengatakan, Menteri Lukman menghubunginya saat Jokowi dan Jusuf “JK” Kalla menggelar open house di Istana. Dalam perbincangan tersebut, Lukman mengatakan Bachtiar dan rekan-rekannya di GNPF-MUI ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.
“Tadi Pak Presiden, saya lapor waktu itu rumah terbuka dan Dia berkata kapan rumah terbuka siapa pun bisa datang. Tunggu, katanya.
Sebelum pertemuan akhirnya berlangsung, Menteri Lukman berkonsultasi dengan Wiranto. Kemudian keduanya menghubungi Bachtiar dan pertemuan pun terjadi.
“Orang-orang ini tiba lebih dari 11 jam dan Mr. Presiden mengadakan acara Syawalan di Gedung Ny. Sempat menempati tempat Mega (Megawati Soekarnoputri), sehingga terlambat. Akhirnya Pak Presiden kembali dari rumah Bu Mega di sini dan menerima kunjungan persahabatan dari Pak Nasir dan teman-temannya, ujarnya.
Lalu apa yang dibicarakan keduanya? Pratikno mengatakan, pertemuan tersebut hanya sekedar silaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah. Tidak ada isu khusus yang dibicarakan.
Meski diakui Pratikno, GNPF-MUI meminta agar Presiden Jokowi diberikan akses komunikasi. Ia juga menyampaikan bahwa GNPF-MUI mendukung dan mengapresiasi kebijakan pembangunan bangsa yang dilaksanakan pemerintah.
Diskusikan rekonsiliasi?
Sementara itu, Dewan Pembina GNPF-MUI Yusuf Muhammad Martak mengatakan, saat bertemu dengan Jokowi, belum ada pembahasan mengenai rekonsiliasi antara ulama dan pemerintah.
“Kami hanya berusaha membangun komunikasi saat ini, agar lancar dan mulai saling memahami dan memahami. “Kami belum membahas masalah teknisnya,” kata Martak yang ditemui di Istana, Minggu 25 Juni.
Seperti diketahui, GNPF-MUI dan Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab berupaya berdamai dengan pemerintah setelah kasusnya masih berkembang di pengadilan. Wacana rekonsiliasi pertama kali disampaikan Rizieq.
Ia kemudian meminta pakar konstitusi Yusril Ihza Mahendra menjadi negosiator. Yusril pun menyambut positif tawaran tersebut.
Permintaan itu disampaikan melalui rekaman suara usai talkshow di Hotel Balairung Matraman. Saya pribadi terlibat sebagai negosiator, kata Yusril media Rabu lalu
Menurut Yusril, terdapat tudingan makar terhadap beberapa ulama yang dilakukan aparat penegak hukum sehingga dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mereka sering berbeda pendapat dengan pemerintah merupakan hal yang lumrah dalam demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu, di sisi lain, pemerintah saat ini menghadapi tantangan besar untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah memerlukan stabilitas sosial dan politik, keamanan yang kondusif, dan dukungan seluruh komponen bangsa. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com