Hati-hati dengan informasi hoax terkait aktivitas Gunung Agung
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berdasarkan laporan PVBMG, tidak terjadi hujan abu dari Gunung Agung
JAKARTA, Indonesia – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan warga agar tidak mudah terpengaruh dengan berbagai informasi menyesatkan terkait kebencanaan, khususnya soal letusan Gunung Agung di Bali. Sebab, informasi yang beredar di media sosial terkait hujan abu sama sekali tidak benar.
Material abu tersebut, kata Sutopo, kemungkinan besar berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di Gunung Agung.
Berdasarkan hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan terdapat 3 titik api kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kabupaten Karangasem (utara-timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir. Laporan petugas di lapangan, hingga pagi ini api masih menyala di sekitar Gunung Agung, kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa pagi, 19 September.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) dan pantauan visual dari pos pengamatan Gunung Agung, tidak terjadi hujan abu.
“Gunung Agung belum meletus dan tidak mengeluarkan hujan abu. Kemarin terjadi gempa berkekuatan 2,8 SR pada kedalaman 10 kilometer dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. “Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan,” ujarnya.
Selain itu, analisis pantauan satelit BMKG Himawari juga menyebutkan hal serupa, tidak terjadi hujan abu di sekitar Gunung Agung.
“Memang terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Namun tidak ada abu yang tertiup atau abu yang berserakan dari kawah, ujarnya.
Status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem masih berstatus awas (level III) hingga Senin, 18 September pukul 21.00 WITA. Hingga saat ini upaya penanganan erupsi Gunung Agung masih terus dilakukan oleh berbagai instansi seperti BNPB, BPBD dan berbagai pihak.
Meski demikian, Sutopo tak menampik adanya warga yang mengungsi akibat kenaikan status Gunung Agung. Jumlah warga yang mengungsi mencapai 44 orang. Mereka berasal dari Dusun More, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
“Mereka berlindung di tiga tempat di wilayah Kabupaten Klungkung. “BPBD Kabupaten Klungkung memberikan bantuan,” ujarnya. – Rappler.com