Kue kering Indonesia laris manis di pasar Brazil
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ekspor manisan Indonesia ke Brazil terus meningkat dari US$7 ribu pada tahun 2012 menjadi US$76 ribu pada tahun 2016
SAO PAOLO, Brazil – Masyarakat Brazil menyukai makanan manis, keju, dan susu kental manis. Berdasarkan data Euromonitor International, penjualan manisan, makanan ringan, dan makanan ringan rasa buah di Brazil terus meningkat sejak periode 2012-2016. Pada tahun 2016, penjualan kelompok makanan ini mencapai 18,3 miliar Brazil Reais (BRL) atau setara US$ 6,1 miliar.
Produsen Indonesia memanfaatkan peluang ini dengan mengikuti APAS Show, sebuah pameran produk supermarket terbesar di Amerika Latin yang berlangsung di Sao Paulo, Brazil. “Indonesia mencatat tiga permintaan bagus dari pembeli asal Brasil, Uruguay, Paraguay, dan Bolivia terhadap produk wafer rasa coklat, teh, dan kacang,” kata Wakil Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Sao Paulo Hendro Jonathan, dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Rapler.
Pameran tahun ini merupakan yang ke-33 kalinya diselenggarakan oleh Asosiasi Supermarket Sao Paulo. Dalam pameran yang berlangsung pada 2-5 Mei 2017 ini, ditampilkan produk dari 700 perusahaan peserta.
Tahun ini ITPC Sao Paulo memfasilitasi keikutsertaan dua perusahaan asal Indonesia yaitu Dua Kelinci dengan produk makanan olahannya dan Bukit Perak yang merupakan pemenang Primaniyarta 2007 yang memproduksi sabun dan bahan-bahan sabun.
Hendro mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti beberapa kesepakatan dengan pembeli asal Uruguay dan Venezuela.
“Pameran ini menunjukkan bahwa Brazil menjadi barometer bagi negara-negara lain di kawasan Amerika Latin,” ujarnya. Pada acara yang sama, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan juga turut berpartisipasi dalam promosi produk makanan dan minuman Indonesia, termasuk produk usaha kecil dan menengah yang berorientasi ekspor.
Keripik rasa rambutan, nangka, salak, dan apel yang dibuat oleh UKM sangat populer di kalangan supermarket dan importir produk alami di Brazil. “Meningkatnya tren gaya hidup sehat di Brazil membuka peluang munculnya keripik rasa buah asal Indonesia,” kata Hendro.
Selain itu, produk pangan olahan juga berhasil menarik minat pembeli dari berbagai negara. Kesuksesan pada pameran APAS semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar non-tradisional, khususnya Amerika Latin.
Pada pameran tersebut, Indonesia juga mencatat pembelian mie sabun atau bahan sabun, 2×20 kontainer penuh, per bulan senilai US$50 ribu.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Brasil, negara sepak bola bercirikan tarian samba ini mengimpor produk roti, kue kering, kue dan cookies dan lain-lain (HS 1905) sebesar US$50 juta pada tahun 2016. Sementara itu, ekspor manisan Indonesia ke Brazil terus meningkat dari US$7 ribu pada tahun 2012 menjadi US$76 ribu pada tahun 2016. – Rappler.com