• November 24, 2024
Aksi damai 2 Desember, Ahok memilih diam di rumah

Aksi damai 2 Desember, Ahok memilih diam di rumah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ia lebih memilih memanfaatkan waktunya untuk menandatangani buku yang akan dijual oleh para relawan

JAKARTA, Indonesia – Penjabat Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama membatalkan acara silaturahmi warga dan pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Desember. Diakuinya, situasi kemacetan membuat dirinya tidak bisa tiba di Rumah Lembang tepat waktu.

“Saya memanfaatkan waktu saya di rumah untuk menggambar buku yang akan dijual oleh para relawan. Saya harap Anda mengerti dan saya ucapkan terima kasih, kata Ahok yang pesannya dibacakan oleh salah satu tim sukses, Clara Tampubolon.

Namun Clara memberi alasan lain atas ketidakhadiran Ahok di Rumah Lembang, Menteng. Ia mengatakan, mantan Bupati Belitung Timur itu memilih berdiam diri di kawasan Pluit karena alasan keamanan.

“Kami juga mengimbau warga untuk pulang karena tidak ada orang di sini,” kata Clara.

Ia pun meminta pendukung Ahok tetap tenang dan mendoakan yang terbaik bagi calon gubernur pilihannya.

Kecewa

Absennya Ahok di Rumah Lembang hari ini membuat pendukungnya kecewa. Salah satunya Linda Nuryani yang tiba pukul 07.00 WIB dari kediamannya di Cibubur, Menteng.

Meski begitu, dia mengaku bisa memahami situasi saat ini. Linda mengaku mendukung Ahok pada Pilkada 2017 karena mampu menunjukkan kinerjanya selama hampir 2 tahun menjabat sebagai petahana.

“Sampai saat ini belum ada yang mampu menerobos Jakarta dan ini luar biasa. Semua pekerjaan yang bertahun-tahun tidak terlaksana karena ‘tidur’, padahal dia (yang memimpin) sebenarnya bisa dibangun dengan baik. Belum lagi kondisi saat ini yang kental dengan perilaku koruptif, kata Linda yang ditemui Rappler di Rumah Lembang.

Meski saat ini banyak masyarakat yang memprotes dan menentang Ahok, Linda mengaku tak takut.

“Saya hanya bertakwa kepada Tuhan saya dan tidak terkait dengan perselisihan dan protes,” ujarnya.

Kasus hukum Ahok serius

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mengusut proses hukum Ahok akan sulit. Tito mengatakan, lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah berkali-kali memeriksa Ahok. Namun kami belum bisa menetapkannya sebagai tersangka.

“Apa yang kami lakukan sudah maksimal karena Polri berhasil memberikan status tersangka kepada Ahok,” kata Tito di hadapan massa Aksi Damai pada 2 Desember lalu.

Oleh karena itu, Tito meminta masyarakat mendukung Polri dalam penegakan hukum kasus Ahok.

“Mari kita berdoa bersama agar kasus ini bisa terus berlanjut. Insya Allah,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah penonton.

Sementara itu, massa menuntut apa yang disampaikan Tito bukan sekedar harapan palsu. Mereka berteriak berkali-kali agar Polri bisa membuktikannya.

“Tangkap, tangkap, tangkap Ahok. “Tangkap Ahok sekarang juga,” kata massa sambil menyerukan tuntutannya. – Rappler.com