Menindak tegas pejabat yang terlibat penyelundupan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jokowi meminta aparat yang turut serta dalam permainan tersebut ditindak tegas, pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas dan kuota impor juga harus ditindak.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko Widodo meminta Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Muda TNI Arie Soedewo memberantas penyelundupan.
“Ketua Bakamla yang baru harusnya mempunyai peran yang sangat strategis dalam pemberantasan penyelundupan,” kata Jokowi dalam rapat terbatas pembahasan penyelundupan di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu, 16 Maret.
Jokowi pun meminta Bakamla mengambil langkah konkrit yang harus segera dilakukan untuk memberantas aksi penyelundupan tersebut.
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 15.000 pulau, praktik penyelundupan sangat mungkin terjadi.
“Dari Sabang sampai Merauke sangat rentan terhadap praktik penyelundupan barang, baik produk pertanian, barang industri, daging, barang elektronik dan juga terkait. penangkapan ikan ilegal “(Pencurian ikan) juga menjadi masalah penyelundupan narkoba,” kata Jokowi.
Presiden meminta praktik penyelundupan segera diatasi karena akan mengganggu pasar dalam negeri, melemahkan daya saing bahkan mematikan industri nasional.
Dalam pemberantasan penyelundupan ini, Jokowi memerintahkan peningkatan pengawasan terpadu, terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil.
“Perbanyak kapal patroli dan operasi gabungan jika perlu dengan negara tetangga kita,” kata Presiden.
Jokowi juga memerintahkan Polri dan TNI meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga kawasan perbatasan, sehingga praktik penyelundupan terutama melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, melalui jalur tikus di perbatasan dapat dicegah.
“Akan ada tindakan tegas juga dari aparat yang ikut bermain, tidak ada ampun dan saya juga ingin tidak ada lagi masa kongkong, baik itu pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas, kuota impor,” tegasnya.
Presiden juga menginginkan adanya reformasi total dalam pengelolaan perizinan impor yang terintegrasi dalam sistem informasi yang baik.
Dalam rapat terbatas tersebut hadir beberapa menteri kabinet kerja, antara lain Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan – dengan laporan Antara/Rappler.com