Hadiah dari Raja Salman untuk Polri, dari pedang emas hingga ziarah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pedang berlapis emas pemberian Raja Salman itu akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan ditempatkan di Museum Kepolisian Nasional.
JAKARTA, Indonesia – Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia membawa berkah bagi Polri. Pasalnya, lembaga Bhayangkara telah memberikan sejumlah cenderamata sebagai ucapan terima kasih kepada pemimpin berusia 81 tahun tersebut.
Suvenir yang diberikan mulai dari pedang berlapis emas hingga ziarah bagi anggota keluarga Khusus Anti Terorisme Seksi 88. Pedang emas tersebut diberikan langsung oleh Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi dan pada Sabtu, Maret. 4, diterima Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Iya benar pedang emas dianugerahkan kepada Kapolri. “Ini merupakan apresiasi atas kerja sama yang terjalin,” kata Karopenmas Humas Polri Brigjen Rikwanto saat dihubungi, Senin, 6 Maret.
Makna simbolis pedang emas, kata dia, menandakan keselamatan dan pertahanan. Indonesia dan Arab Saudi diharapkan dapat saling menjaga keamanan dan pertahanan negara.
Tetani, pedang tersebut tidak akan disimpan di kediaman pribadi Tito, melainkan akan dipajang di Museum Kepolisian Nasional.
“Jadi pedang ini untuk Polri, bukan Kapolri. Pedang itu nantinya akan disimpan di Museum Kepolisian Nasional, ujarnya.
Pedang Emas Kerajaan Arab Saudi untuk Jenderal Tito Karnavian #divhumaspolri #kamihumaspolri #BiroMultimedia pic.twitter.com/QM3ptgmksT
— Divisi Humas Polri (@PolriHumasDiv) 6 Maret 2017
Selain itu, Polri juga akan menginformasikan kepada KPK mengenai pemberian cinderamata tersebut karena khawatir dianggap sebagai gratifikasi. Meski demikian, Polri berharap pedang tersebut tidak dipajang di memorabilia KPK, melainkan di Museum Polri.
Sedangkan berkah kedua adalah ziarah gratis bagi keluarga anggota Densus 88 Anti Teror Polri yang terluka dan meninggal dunia saat bertugas. Kabag Mitra Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengatakan, hadiah tersebut sudah lama dibahas bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT) Suhardi Alius, Densus 88, dan Raja Salman saat berkunjung. Saudi dua tahun lalu.
“Ada pembicaraan yang akan dia sampaikan hadiah Kepada anggota Densus yang meninggal dunia dan luka-luka saat menjalankan tugasnya, kata Awi kepada media di Mabes Polri.
Dari data yang disimpan Polri, sekitar 70 anggota Densus 88 mengalami luka-luka dan meninggal dunia saat menjalankan tugasnya. Apabila ada anggota Densus 88 yang meninggal dunia maka hadiahnya diberikan kepada ahli waris yaitu orang tua atau kerabatnya.
Polri khususnya Densus 88 sudah diberi reward, setiap tahunnya ada lima orang yang berangkat haji, kata Awi. – Rappler.com