• November 27, 2024

Bandara Ngurah Rai kembali dibuka, pariwisata Bali kembali booming

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jumlah pengungsi Gunung Agung mencapai 55.773 jiwa, tersebar di 211 titik pengungsian

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Aktivitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali dan Bandara Internasional Lombok kembali normal pada hari Jumat 1 Desember 2017 setelah ditutup akibat abu vulkanik Gunung Agung.

“Gunung Agung hanya mengeluarkan asap solfatara dengan tekanan sedang pada ketinggian 2 kilometer. “Bandara Bali dan Lombok beroperasi normal,” kata Sutopo Purwo Nugroho, KKepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Ia juga mengatakan, hingga Jumat pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi Gunung Agung mencapai 55.773 orang yang tersebar di 211 titik pengungsian.

Sejak Bandara I Gusti Ngurah Rai Resmi berlaku pada Rabu sore, 29 November, puluhan ribu wisatawan asing yang terjebak di Pulau Dewata terlihat meninggalkan Pulau Bali dengan pesawat pada Kamis pekan lalu.

Juru Bicara Bandara Ngurah Rai Israwadi mengatakan aktivitas di bandara tersebut kini perlahan kembali normal.

“Beberapa penerbangan telah kembali beroperasi sejak bandara dibuka Rabu lalu. Meski masih ada penerbangan yang dibatalkan atau ditunda, kata Israwadi.

Bandara ditutup karena abu letusan Gunung Agung berbahaya bagi mesin pesawat. Abunya dapat terhirup oleh mesin pesawat dan menyebabkan kerusakan. Selain itu, landasan pacu di bandara bisa menjadi licin sehingga berbahaya saat lepas landas dan mendarat.

Berdasarkan data hingga Kamis, sudah lebih dari 4.500 orang yang terbang meninggalkan Bali. Sebanyak 3.200 di antaranya menggunakan penerbangan internasional.

Pemantauan pembuat rap Pada Rabu sore, sebagian besar penumpang terbang ke Australia, China, dan Singapura. Petugas konsuler dari setiap kedutaan asing terlihat memberikan informasi kepada warganya agar bisa kembali ke tanah air.

Sementara itu, pembukaan bandara yang konsisten membuat arus kedatangan wisatawan ke Bali mulai terlihat normal. Pulau Dewata seharusnya bisa meraup keuntungan cukup tinggi di akhir tahun menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

“Saya merasa lega. Wisatawan mulai berdatangan lagi, khususnya wisatawan mancanegara. “Dari tadi saya lihat banyak wisatawan yang datang dari Australia,” kata Ketua Satgas Pengelolaan Pantai Kuta, Mangku Wayan Sirna. media Rabu lalu

Potensi erupsi masih ada

Meski kondisi aktivitas Gunung Agung sudah mulai menurun, namun statusnya masih pada level IV atau waspada. Artinya letusan masih bisa terjadi kapan saja.

Hingga Kamis sore, gunung setinggi 3.000 meter itu mengeluarkan asap abu vulkanik relatif lebih sedikit dibandingkan beberapa hari sebelumnya, yakni hanya sekitar 2.000 meter dari puncak. Asap yang dikeluarkan didominasi warna putih dan tidak lagi berwarna abu-abu tua seperti 9 hari sebelumnya.

“Dua jam terakhir kami memperhatikan Gunung Agung sedang istirahat sejenak. “Setelah mengalami erupsi terus menerus selama 9 hari,” kata Devy Kamil Syahbana, Kepala Subbagian Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang ditemui di posko pemantauan Rendang, kemarin sore.

Meski demikian, bukan berarti potensi erupsi berkurang. Status tingkat peringatan masih berlaku.

Bahkan, hasil pantauan tim PVBMG terus mencatat gempa terjadi secara terus menerus di Gunung Agung. Getaran berlebih tercatat pada pukul 07:55 hingga 08:15 WITA.

“Potensi letusan masih ada. Namun, kami belum bisa memprediksi seberapa besar letusannya, kata Devy. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com

link sbobet