5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Rustam Effendi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rustam akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wali Kota dan melanjutkan karirnya sebagai PNS
JAKARTA, Indonesia – Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama pada Selasa, 26 April untuk menyampaikan langsung niatnya mundur. Ahok mengaku tak bisa berbuat apa-apa atas keputusan Rustam yang menjadi wali kota pertama yang mengundurkan diri di masa kepemimpinan Ahok.
Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang Rustam:
1. Terima kasih atas kinerjanya
Rustam menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota kepada Badan Layanan Negara Daerah (SRSA) pada Senin 25 April. Rustam mengaku kepada media mengundurkan diri karena kinerjanya dinilai masih kurang memadai.
“Penyebabnya karena saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terkini, terutama sejak Jumat hingga kemarin, yang menurut saya inti dari apa yang disampaikan Pak Gubernur adalah Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang,” kata Rustam.
Sebagai bawahan, lanjutnya, ia mengambil keputusan untuk tidak lagi menduduki jabatannya saat ini. Ia bertemu Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk membicarakan pengunduran dirinya.
Ahok sendiri membenarkan dirinya kerap memarahi Rustam. Kejadian pertama terjadi saat Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Cilincing terendam banjir. Saat itu, dia yakin ada seseorang yang sengaja memblokirnya.
“Tapi dia bilang air laut naik, bukan turun. “Saya telpon dia, saya bilang, ‘Hei, jangan terlalu banyak main politik’,” kata Ahok.
Rustam juga kerap berbeda pendapat dengan Ahok terkait pergeseran di wilayahnya, seperti Kalijodo dan Pasar Ikan.
2. Sempat curhat di Facebook
Rustam sebelumnya menulis di media sosial Facebook tentang perasaannya bekerja di Ahok. Artikel tersebut diberi judul “Bekerja dengan Hati”.
Hal ini menanggapi tudingan Ahok yang menyebut Rustam bersama calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra. Rustam mengaku tidak pernah takut untuk menertibkan kawasan kumuh; Hanya saja ia harus berhati-hati dan melakukan perhitungan matang sebelum menguasai lokasi tertentu.
Tak lupa, ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ahok yang disebut-sebut telah melakukan pencemaran nama baik.
3. Mendapatkan simpati Yusril
Rustam mendapat simpati Yusril karena tudingan Ahok. “Saya sangat bersimpati kepada Wali Kota Jakarta Utara yang baru-baru ini dituding Gubernur bersekongkol dengan saya dalam rencana penerapan kebijakan penggusuran,” ujarnya.
Tak lupa, Yusril menegaskan dirinya tidak pernah mengenal Rustam. Menurutnya, tudingan Ahok tidak berdasar. Ia mengimbau calon pesaingnya di Pilgub DKI bisa lebih bijak.
4. Jangan berhenti menjadi pegawai negeri
Meski tak lagi menjabat Wali Kota Jakarta Utara, Rustam tetap terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dihadapan Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika, Rustam mengaku akan tetap melanjutkan karirnya sebagai PNS.
Rustam memang cukup berpengalaman menduduki posisi puncak di pemerintahan daerah. Sebelum dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Utara, ia menjabat sebagai Pj Wali Kota Jakarta Pusat menggantikan Saefullah yang saat itu diangkat menjadi Sekretaris Daerah oleh Ahok.
5. Disebut sebagai anggota Geng Golf
Ahok juga menyebut Rustam sebagai anggota geng golf atau sekelompok pejabat yang gemar bermain golf dan jalan-jalan ke luar negeri. Rustam membantah tudingan tersebut.
“Saya tidak tahu apa itu geng golf,” katanya. Meski demikian, ia mengaku kerap bermain golf saat liburan. “Sekitar dua kali sebulan dan dengan Tuan. Izin Ahok,” ujarnya. – Rappler.com