• November 26, 2024
5 hal tentang Agun Gunandjar, Ketua Pansus Angket KPK

5 hal tentang Agun Gunandjar, Ketua Pansus Angket KPK

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Agun Gunandjar telah menjadi anggota DPR selama lima periode berturut-turut

JAKARTA, Indonesia — Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Kuesioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 7 Juni 2017.

Pemilihan tersebut berlangsung dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta. Selain Agun, rapat tersebut juga memilih Risa Mariska (PDIP), Taufiqulhadi (NasDem), dan Dossy Iskandar (Hanura) sebagai Wakil Pansus Angket KPK.

Terpilihnya Agun sebagai Ketua Pansus Angket KPK mendapat perhatian banyak pihak. Sebab sempat disebut-sebut nama Agun diterima biaya berjumlah satu juta AS dalam proyek pengadaan KTP Elektronik. Apakah Agun tidak akan terjebak dalam konflik kepentingan?

“Saya kira tidak ada konflik. “Apapun dalam rangka pemberlakuan UU KTP Elektronik, saya jalani, hormati, patuhi,” kata Agun. media setelah terpilih menjadi Ketua Pansus Hak Penyidikan KPK.

Agun mengatakan, yang terjadi di KPK adalah proses hukum, sedangkan Pansus Hak Penyidikan KPK ranah politik. Karena itu, dia yakin tidak akan ada konflik kepentingan.

Lantas siapa sebenarnya Agun Gunandjar? Berikut lima hal tentang Agun yang mungkin perlu Anda ketahui:

Lima periode

Agun Gunandjar merupakan salah satu anggota DPR paling senior. Bayangkan saja, ia menjadi anggota dewan selama lima periode berturut-turut, yakni pada 1997-1999, 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Dalam lima periode tersebut, Agun menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR periode 2012-2014. Agun juga pernah menjadi anggota Komisi II DPR, anggota Badan Anggaran DPR, dan memimpin Fraksi Golkar di MPR.

Menjadi pekerja penjara

Sebelum terjun ke dunia politik, Agun merupakan pegawai Lapas Kelas I Tangerang pada tahun 1982-1984. Dia mendapatkan pekerjaan ini setelah lulus dari Akademi Ilmu Sosial.

Produk HMI

Agun dikenalkan dengan dunia politik saat bergabung dengan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Dalam organisasi tersebut, Agun antara lain dipercaya menjadi Ketua Umum Komisariat Teknik Sipil HMI (1978-1979), hingga Ketua Umum Komisariat AKIP HMI (1979-1980). Kiprahnya di HMI kelak membawanya ke Partai Golkar.

Moncer di Golkar

Karir Agun di panggung politik mulai menanjak saat dipercaya Golkar Ia menjadi anggota DPR RI mewakili Kabupaten Ciamis pada tahun 1997. Sejak saat itu hingga saat ini, ia tidak pernah meninggalkan kursi legislatif. Sebab, Agun terpilih kembali menjadi anggota DPR selama lima periode.

Hidup itu sulit sebagai seorang anak

Meski merupakan anak seorang tentara, masa kecil Agun tidaklah mudah. Penghasilan ayahnya sebagai tentara tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama sebulan.

Alhasil, Agun kecil kemudian memutuskan untuk berjualan es krim mambo. Yang penting uang yang saya dapat halal dan tidak merugikan orang lain, ujarnya Sebuah senjata.

Agun berjualan es krim mambo selama empat tahun, hingga ia lulus SMA. Setelah itu, ia ‘tukar’ dengan mobil perusahaan ayahnya menjadi sopir omprengan. “

Makanya kalau mau ngomong, saya suka sembunyi supaya bapak saya tidak ketahuan, ujarnya.

—Rappler.com

SDy Hari Ini