Turnamen sepak bola lokal menghasilkan bibit-bibit unggul
- keren989
- 0
Turnamen lokal menjadi ajang bagi para pesepakbola muda untuk unjuk kebolehan sebelum direkrut oleh klub-klub besar. Sayangnya, dana yang besar menjadi kendala terbesarnya
Bagian 4 dari 6
Bagian 1: Sejarah Sepak Bola di Indonesia
Bagian 2: Lahirnya Kompetisi Sepak Bola di Indonesia
Bagian 3: Sepakbola Indonesia dalam Angka
JAKARTA, Indonesia — Pada masa penjajahan, masyarakat Indonesia (dulu bernama Hindia Belanda) banyak mengenal turnamen lokal.
Turnamen-turnamen ini kemudian berkembang menjadi pendorong kuatnya budaya sepak bola di tanah air. Bahkan klub-klub besar saat ini mengambil pemain-pemain muda dari kompetisi tingkat regional.
Turnamen apa saja yang sangat terkenal di Indonesia dan apa peranan penting dalam sepak bola Indonesia?
Turnamen Taman Bunga Medan
Turnamen Bunga Garden merupakan turnamen antar klub PSMS yang kembali dimulai pada tanggal 9 Maret 2016. Turnamen ini telah lama hiatus; terakhir kali diadakan pada tahun 2011.
Namun tahun ini turnamen Bunga Garden bisa kembali digelar berkat kerja sama dengan Dandim 0201/BS dan memperebutkan Dandim Cup.
Sebanyak 31 klub dari 40 klub anggota PSMS ikut serta.
Dulunya turnamen ini sering melahirkan pemain-pemain yang harus disuplai ke skuad PSMS. Dari tahun 1970an seperti Ramli dan Ramlan Yatim, Cornelis Siahaan, Bahrum, Yusuf Siregar, Nobon, Parlin Siagian, Tumsila, Yuswardi, Sarman Panggabean, Ronny Paslah, Zulham Effendi, Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu, Sunardi A, Musi Sunardi B, Sunardi A, , Sugito, Mameh Sudiono, M. Siddik, Sumardi, Ponirin, Nirwanto, Hamdardi, Iwan Karo-karo, hingga yang terakhir produknya adalah Affan Lubis dan Saktiawan Sinaga.
Sebelum menjadi sebuah turnamen, ajang ini berformat kompetisi antar klub dengan peserta dibagi menjadi 3 divisi. Namun Turnamen Taman Bunga telah ditangguhkan sejak tahun 1995.
Setelah 16 tahun, Turnamen Bunga Garden kembali dihidupkan pada tahun 2011. Format antarklub diubah menjadi turnamen ketika PSMS dirundung masalah dualisme. Namun pelaksanaannya hanya berakhir di final.
Turnamen Internal Persebaya
Turnamen internal Persebaya merupakan turnamen internal yang paling konsisten bergulir. Sayangnya dualisme yang melanda klub membuat Persebaya yang beranggotakan 30 klub terpecah belah.
Pada tahun 2015 turnamen ini dirotasi, namun untuk tahun 2016 jadwalnya masih kosong. Hanya turnamen U-15 yang dilanjutkan dan dimainkan pada akhir pekan.
Turnamen ini sudah berjalan sejak era United. Dari turnamen tersebut lahir pemain-pemain hebat yang bermain di tim senior Persebaya, hingga pemain yang bermain di timnas. Mursyid Efendi, Mat Halil, Uston Nawawi, Andik Vermansyah, dan Evan Dimas menjadi pemain yang keluar dari ketatnya persaingan di turnamen internal ini.
Turnamen Makam Haji
Diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, turnamen ini menjadi melegenda karena merupakan turnamen antar desa (tarkam) yang berhadiah besar. Banyak pemain ternama di kompetisi Indonesia yang bermain di lapangan Desa Makam Haji Solo.
Turnamen ini sudah diadakan sejak tahun 1990an. Sesuai dengan namanya, penyelenggara Turnamen Makam Haji adalah desa, bukan klub. Pengurusnya dirotasi dari satu dusun ke dusun lainnya.
Saking besarnya hadiah yang didapat, pemain legendaris timnas seperti Bambang Pamungkas dan Kurniawan Dwi Yulianto pun mencari peruntungan kecil di turnamen tersebut.
Namun, selama lima tahun terakhir, Turnamen Makam Haji Solo tidak lagi digelar. Alasannya klasik: Hadiah besar memerlukan dana besar. Menyelenggarakan turnamen tarkam membutuhkan dana ratusan juta. Sementara itu, salah satu pengusaha penerima dana terbesar saat ini sudah tidak sanggup lagi membiayainya.
Turnamen Lapangan Sidolig
Sama seperti Turnamen Internal Persebaya, turnamen di Sidolig, Bandung, Jawa Barat ini cukup terkenal karena mempertandingkan tim-tim internal.
Sayangnya turnamen ini sempat vakum selama beberapa tahun pada tahun 2000an. Baru dua tahun terakhir turnamen internal ini kembali dimulai.
Yang membedakan Turnamen Lapangan Sidolig dengan Turnamen Internal Persebaya adalah fokusnya pada pertarungan antar pemain muda. Tujuannya jelas yakni mendapatkan pemain muda yang bagus, sehingga Persib Bandung tidak harus selalu membeli pemain.
Pelopor Turnamen Lapangan Sidolog adalah PSSI Askot Bandung, karena tim yang bertanding merupakan anggota Persib. —Rappler.com
BACA JUGA: