• October 8, 2024

PERIKSA FAKTA: Sianida, zat yang membunuh Mirna

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Konsumsi sianida di atas 120 miligram/meter kubik dapat menyebabkan keracunan yang berujung pada kematian.

JAKARTA, Indonesia – Meninggalnya Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari usai meminum kopi beracun di Olivier Cafe, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, masih menjadi misteri hingga saat ini.

Namun, ada satu hal yang terungkap dengan jelas. Berdasarkan keterangan polisi pada Senin, 18 Januari, Mirna meninggal akibat meminum zat beracun sianida yang terkandung dalam kopi Vietnam.

Nama zat ini belakangan menjadi populer di kalangan masyarakat. Apa sebenarnya zat sianida tersebut?

Berdasarkan Studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Sianida adalah zat beracun dengan rumus kimia CN dan tergantung pada proses kimia yang dialaminya, ia dapat mengambil berbagai bentuk fisik mulai dari hidrogen sianida (HCN) yang berupa gas atau cairan berwarna biru pucat hingga natrium sianida (NaCN) yang berbentuk kristal putih. bubuk adalah.

Salah satu ciri khas berbagai bentuk sianida adalah baunya yang mirip almond.

Jadi apakah konsumsi sianida dapat menyebabkan kematian?

Menurut WHO, konsumsi sianida di atas 120 miligram/meter kubik dapat menyebabkan keracunan yang berujung pada kematian.

Berdasarkan dokumen kajian dari Pusat Informasi Racun Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Gejala keracunan sianida antara lain: nafas cepat, tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, pusing, sakit kepala, sakit perut, muntah, diare, kebingungan mental, otot berkedut dan kejang.

Faktanya, tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melindungi diri dari keracunan sianida dengan melakukan detoksifikasi menjadi ion tiosianat yang relatif kurang beracun.

Detoksifikasi ini terjadi dengan perantara enzim rhodanase yang terdapat pada jaringan, terutama hati. Namun sistem enzim rhodanase ini bekerja sangat lambat sehingga keracunan masih bisa terjadi.

Menurut WHO, sianida bisa berasal dari beberapa sumber. Yang alami antara lain singkong dan almond. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, sianida juga terkandung dalam asap rokok, plastik, dan racun tikus.

Cara mendapatkannya, jelas Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto media bahwa sianida tidak diperdagangkan secara bebas, meskipun dapat diperoleh di toko-toko bahan kimia.

Toko-toko kimia juga nampaknya tidak bisa sembarangan menjual sianida dan memberikannya begitu saja kepada pembeli mendapatkan izin. — Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney prize