Anies Baswedan meminta masyarakat tidak menghakimi sekolah Kanisius
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Akibat kejadian Walk Out tersebut, Kanisius lah yang menjadi korbannya
JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak menghakimi Sekolah Kanisius pasca kejadian Walk Out di JI Expo Kemayoran beberapa waktu lalu. Menurutnya, persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan karena akibat kejadian tersebut Kanisius pun ikut menjadi korban.
“Saya imbau jangan membesar-besarkan persoalan kemarin dan jangan menghakimi Kanisius, karena sebenarnya merekalah yang resah dengan kejadian ini,” kata Anies kepada media, Kamis malam, 16 November, di Balai Kota.
Pernyataan itu disampaikan Anies saat menerima kunjungan jajaran Lembaga Pendidikan Kolase Kanisius. Tujuannya selain untuk bersilaturahmi, juga untuk mengklarifikasi peristiwa 11 November itu. Anies pun menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.
“Saya ingin tegaskan kepada kita semua bahwa tidak ada masalah di antara kita dan persahabatan kita tetap terjalin dan tidak terganggu oleh apa yang ada di luar,” ujarnya.
Bahkan, Anies mengajak masyarakat untuk mengakhiri perdebatan soal insiden Kanisiusfees dan fokus pada isu nasional yang lebih penting.
“Ayo kita akhiri permasalahan ini dan diskusikan permasalahan bangsa yang perlu kita promosikan. “Sebenarnya saya dan para pendeta ngobrol tentang pendidikan dan kemajuan masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Kanisius College juga meminta maaf dan menyesali kejadian Sabtu malam tersebut. Pastor Eduard Calistus Ratu Dopo selaku ketua panitia acara dan Pastor Peter E Baskoro selaku pejabat senior Kolase Kanisius juga menyatakan bahwa apa yang terjadi di luar dugaan tim acara.
“Permasalahan yang terjadi di luar dugaan kami selaku panitia libur Kanisius,” kata Romo Edu.
Sementara Pastor Baskoro sangat senang karena diterima Anies.
“Kami senang gubernur menerima kunjungan persahabatan kami, dan kami mohon maaf karena hal ini terjadi di luar kendali kami,” kata Pastor Baskoro.
Akibat kejadian tersebut, terjadi provokasi massal untuk menyerang Perguruan Tinggi Kanisius. Menurut perwakilan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Kanisius, Affan Alamudi, provokasi yang tersebar di media sosial mulai berubah menjadi tudingan tak berdasar karena Kanisius disinyalir terjun ke dunia politik praktis.
Khawatir isu provokasi semakin berkembang, Kolese Kanisius melakukan pendekatan kepada Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Rabu lalu. Affan didampingi Ketua Yayasan Budi Siswa J Heru Hendarto SJ menyampaikan keprihatinannya kepada PP Pemuda Muhammadiyah.
“Kami adalah lembaga pendidikan dan tidak ingin terjun ke politik praktis. Mereka (Muhammadiyah) telah menjadi tetangga kita yang membangun kerja sama selama puluhan tahun. “Teman berkomunikasi biasa saja,” kata Affan seperti dikutip media. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com