Panglima TNI menjamin keluarga korban Hercules akan mendapat bantuan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Semua keluarga akan mendapat perhatian dari TNI.”
JAKARTA, Indonesia – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya akan membantu keluarga korban meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 A-1334 di Papua pada Minggu, 18 Desember 2016.
“Semua keluarga akan mendapat perhatian dari TNI, termasuk ibu-ibu yang tidak bekerja. Kami akan membantu mereka mencari pekerjaan sehingga dengan bekerja mereka bisa melupakan kesedihan ini,” kata Gatot saat menyerahkan penghargaan terakhir kepada para korban di Skuadron Penyerahan. Hangar 32 di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin pagi.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Hercules TNI AU yang dipiloti Mayor Pnb Marlon A. Kawer jatuh kemarin di Desa Minimo, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya setelah dinyatakan hilang kontak dengan Bandara Wamena.
Sebanyak 13 orang tewas dalam kejadian ini, 12 di antaranya awak pesawat. Sebanyak 7 korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Malang Kota, Pemakaman Marga Baka Komplek Lanud Abd Saleh dan sekitar kediaman korban sesuai keinginan keluarga korban.
Ketujuh jenazah tersebut adalah Mayor Marlon di TMP Suropati Malang, Letjen Arif di Kepanjen Kabupaten Malang, Peltu Suyata di TMP Suropati Kota Malang, Peltu M Khusen di Marga Baka, Komplek Bandara Abdulrachman Saleh, Pelda Lukman Hakim di Gelintung Kota Malang, Pltu Agung Tiga di suku Baka, dan Serma Fatoni di suku Baka.
Enam korban lainnya dimakamkan di kawasan rumahnya. Srm Khudori di Jombang, Serda Suyanto di Surabaya, Letjen Hanggo di Nganjuk. Sebelum diberangkatkan ke Nganjuk lewat Madiun, jenazah Hanggo dimakamkan di Skuadron 32 dan baru hari ini diterbangkan ke Madiun. Berikutnya Kpt Hotlan di Medan dan Peldu Agung S. di Maospati (Magetan).
Jenazah tersebut tiba di Pangkalan Udara Abd Saleh secara bertahap pada Minggu malam lalu dan disambut dengan upacara militer sebagai penghormatan terakhir. Semuanya dibaringkan di hanggar Skuadron 32 Lanud Abd Saleh setelah dibersihkan dan dimandikan di Gedung Cakrawala kawasan Lanud Abd Saleh.
Mayat-mayat itu datang secara bergantian dalam tiga tingkatan dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama. Tahap pertama, jenazah yang datang berjumlah lima orang. Lalu lima mayat lainnya, dan terakhir tiga mayat.
Isak tangis keluarga korban hampir terdengar di setiap sudut Pangkalan Udara Abd Saleh saat mereka menyaksikan peti mati diturunkan dari pesawat satu per satu.
Panglima TNI mengatakan, saat ini tim investigasi telah dikirim ke Wamena untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Tim penyidik sudah ada di Wamena untuk melakukan penyelidikan, kita tunggu saja hasilnya, kata Gatot. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com