• November 23, 2024

Janji Bripda Topan Tsunami untuk membawakan durian untuk ibunya tidak terpenuhi

Polisi memberinya kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir karena meninggal saat bertugas.

JAKARTA, Indonesia – Tiga personel Polri diketahui tewas dalam ledakan bom pot di terminal Kampung Melayu pada Rabu malam, 24 Mei. Salah satunya Bripda Taufan Tsunami yang ikut mengamankan kegiatan kirab obor menyambut bulan Ramadhan.

Rupanya, posisi Taufan cukup dekat dengan salah satu pelaku bom bunuh diri. Sehingga dia terkena paku dan bahan peluru yang ada di dalam pot bom.

Ibunda Taufan, Khatijah mengaku tak percaya putra semata wayangnya akan tiada selamanya. Pasalnya sekitar pukul 19.00 WIB ia masih mendengar suara putra kesayangannya.

“Umi itu sedang Apa yang sedang kamu lakukan?,” kata Khatijah menirukan suara putranya saat menelepon di hadapan media, Kamis, 25 Mei.

Wanita berusia 54 tahun itu pun menjawab bahwa dia tidak melakukan sesuatu yang berarti. Dia justru bertanya kenapa situasi di telepon begitu berisik.

“Iya, saya jaga keamanan di jalan, Umi,” kata Khatijah sambil berlinang air mata.

Sebelum menutup telepon, Taufan menanyakan apakah ada makanan tertentu yang ingin dibawa pulang.

“Dia meminta saya untuk menunggunya pulang pada pukul 01.00 pagi. Topan ini menjanjikan buah durian yang besar dan lezat,” kata Khatijah di depan makam putranya.

Namun Taufan tak memperlihatkan batang hidungnya. Khatijah sebenarnya mendengar kabar ledakan bom di terminal Kampung Melayu. Di televisi, Khatijah melihat nama salah satu korban tewas bernama Taufan Anton. Khatijah merasa lega karena itu bukan nama anaknya.

Namun tangisnya pecah saat melihat foto putra kesayangannya di televisi meski tertulis nama “Taufan Anton”. Janji Taufan mendatangkan buah durian kandas dan hanya tinggal kenangan.

Khatijah dan suaminya tak henti-hentinya menangis saat jenazah putra kebanggaannya itu tiba di rumahnya di kawasan Jatisampurna, Bekasi Barat, Rabu malam. Ekspresi serupa masih terlihat saat jenazah Taufan dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon pada Kamis sore, 25 Mei. Mata mereka datar, seolah tidak percaya putra mereka telah tiada.

Khatijah mengaku tidak pernah mendiktekan sejak awal agar anaknya masuk Akpol.

“Itu adalah keinginannya sendiri untuk menjadi seorang polisi. Katanya ada tes terbesar yang dibuka di kepolisian, mungkin bisa masuk, kata Khatijah.

Sosok teladan

Sementara upacara pemakaman Taufan dilakukan polisi. Kapolres Bekasi Kota Pahlawan Henrianto Bachtiar bertindak sebagai Inspektur Upacara yang memimpin upacara pemakaman di Pondok Rangon.

“Kami semua merasa kehilangan atas meninggalnya almarhum Taufan. Ia merupakan rekan yang selalu menjunjung tinggi prinsip dan kesetiaan saat bertarung. “Beliau tekun dan tekun dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya,” ujar Hero yang turut menitikkan air mata saat mengetahui salah satu anak buahnya meninggal dunia.

Karena rajin, kata Hero, Taufan tetap bertugas pada 24-25 Mei meski hari itu tergolong hari libur. Meski demikian, ia tak mengingkari perintah atasannya untuk mengawal pawai masyarakat menyambut bulan Ramadhan.

“Beliau adalah contoh bagi kita semua, seorang pejuang yang mengorbankan segalanya, termasuk dirinya sendiri. “Ini harus menjadi contoh bagi kita semua,” ujarnya.

Hero kemudian memerintahkan satu kompi personel polisi untuk hadir jika keluarga tersebut mengadakan acara doa di rumahnya.

Sementara itu, polisi telah memberikan promosi kepada Taufan dan dua rekannya lainnya yang tewas dalam ledakan bom Kampung Melayu. Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Kombes Slamet Hadi mengangkat Taufan secara anumerta dari Bripda menjadi Brigadir.

“Seperti anggota lainnya (yang gugur), pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Anumerta,” kata Slamet.

Batalkan pernikahan

Sedangkan tante Taufan, Ny. Nur, mengatakan, keponakannya itu baru bertugas di kepolisian sekitar empat tahun. Namun, ia mempunyai impian untuk segera meninggalkan kehidupan lajangnya dan menikah dengan kekasihnya.

“Pacarnya baru lulus SMA kebidanan. “Mereka saling kenal karena sama-sama berteman semasa SMA,” kata Nur ditemui usai jenazah Taufan dibawa ke TPU Pondok Rangon pada Kamis, 25 Mei.

Kini rencana pernikahan hanya tinggal impian. Seperti janji Taufan yang akan membawakan buah durian untuk ibunya. Selamat tinggal Brigadir Taufan. – Rappler.com


SGP Prize