5 hal tentang komedian Cahyono
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Puncak kariernya sebagai komedian dialami Cahyono pada era 70-an bersama Grup Jayakarta
JAKARTA, Indonesia – Dunia komedi Indonesia kini kembali kehilangan putra terbaiknya. H. Cahyono, komedian yang dikenal tergabung dalam grup Jayakarta, meninggal dunia di usia 65 tahun.
Bagaimana karir dan kehidupan Cahyono? Simak 5 faktanya berikut ini.
Bakat komedi sejak SMP
Cahyono lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 26 Desember 1951. Semasa kecil dan duduk di bangku sekolah dasar, Cahyono tumbuh seperti anak-anak lainnya. Baru di bangku SMA, Chayono mulai menyukai dunia komedi.
Di sekolah menengah, teman-temannya mulai sangat menyukainya. Semua orang betah mendengarkan Cahyono bercanda. Cahyono juga mulai bergabung dengan grup komedi amatir dan mulai tampil secara rutin dari kota ke kota dan dari sekolah ke sekolah.
Pindah ke Jakarta
Di usianya yang ke-21, menyadari bakat komedinya terus berkembang, Cahyono akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta. tepatnya tahun 1972. Pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, ia tergabung dalam grup lawak Jawa Timur.
Baru dua tahun kemudian, ia bertemu dengan komedian Jojon yang saat itu aktif di grup lawak Jawa Barat. Setelah berdiskusi dan menemukan kecocokan, mereka sepakat membentuk grup lawak baru bernama Jayakarta Grup.
Sorotan karir
Seiring berjalannya waktu, Cahyono semakin populer dan mencapai puncak karirnya pada tahun 70an bersama Jayakarta Group. Cahyono, Jojon, Ester dan Uuk, empat personel grup Jayakarta selalu tampil dengan ciri khasnya masing-masing.
Puncak karir Cahyono bersama grup Jayakarta terjadi pada tahun 1978 ketika mereka sukses terjun ke dunia pertelevisian dan rutin tampil di TVRI.
Selain dunia komedi, Cahyono juga banyak membintangi film layar lebar. Diantara mereka Lantai berdarah (1971), Remaja pulang di pagi hari (1978), Apaya apaya (1981) sampai Kuno (1983)
Murtad
Awalnya Cahyono diketahui berpindah agama menjadi Katolik. Namun setelah pindah ke Jakarta dan mengenal Jojon dan teman-temannya di kelompok Jayakarta, perlahan Cahyono mulai belajar Islam.
Awalnya Cahyono penasaran setiap kali ketiga rekannya salat saat tampil di luar kota. Ia pun berani berdiskusi dan bertanya kepada Jojon tentang Islam.
Hingga akhirnya pada tahun 1992 Cahyono memutuskan masuk Islam. Di usia senjanya, saat tak lagi aktif di dunia komedi, Cahyono beralih profesi menjadi seorang pendakwah. Ia rutin memberikan ceramah agama di berbagai daerah di Indonesia.
Staf terakhir
Cahyono menjadi anggota kelompok Jayakarta terakhir yang meninggal. Sebelumnya, Uuk dan Ester sudah menghembuskan nafas terakhir. Dan Jojon, sahabat sejati Cahyono, meninggal dunia 6 Maret 2014.
-Rappler.com