Sebuah film penyelamatan pembajakan yang terinspirasi dari kisah nyata
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Film ini akan bercerita tentang kehebatan pasukan khusus Indonesia yang diabaikan masyarakat
JAKARTA, Indonesia – Chanex Ridhall Pictures dan Visinema Pictures telah mengumumkan rencana pembuatan film Kelalaian, pada hari Senin, 19 Desember. Film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini bercerita tentang pasukan elit yang berusaha menyelamatkan pesawat yang dibajak teroris.
“Kelalaian Idenya datang dari Mas Salman. Kami ingin judul film berbahasa Indonesia. Lelawa itu kata lain kelelawar, sandi pasukan khusus, karena sifat pasukan itu seperti kelelawar, kata Angga di Midtown Plaza, Jakarta, Senin, merujuk pada penulis skenario Salman Aristo.
Rosa Rai Djalal selaku produser mengatakan melalui film ini ia ingin bisa membanggakan generasi muda kekuatan spesial dimiliki oleh Indonesia.
“Di masa lalu banyak kejadian yang bisa diatasi oleh pasukan elit Indonesia. Banyak yang belum tahu, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk mengetahui keberhasilan pasukan elit Indonesia, kata Rosa.
Mengangkat tema berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1980-an, Rosa mengatakan film ini akan mengambil setting modern, dengan sedikit perubahan pada plot kejadian aslinya.
“Karena saya sangat menyukai pasukan khusus, lalu ada kejadian yang sangat sukses, pasukan khususmenangani teror pada tahun 1981. Peristiwa pembajakan pesawat pertama di Indonesia dan pertama di Asia. Indonesia berhasil melewatinya,” kata Rosa.
“Cerita ini belum banyak dibicarakan di Indonesia. Kami belajar banyak, banyak orang yang berkorban agar kami bisa duduk di sini, tanpa rasa takut. Sementara mereka hidup dalam ketakutan,” tambah Salman.
Rosa yakin pihaknya mampu mengemas film ini dengan baik dan tidak kalah dengan film lainnya tindakan dibuat di negara Asia lainnya karena film ini ditujukan untuk festival film internasional.
“Film ini akan menjadi proyek “Yang terbesar kami, dibuat oleh sutradara dan produser yang ambisius,” kata Rosa.
Bicara soal pemilihan sutradara, Rosa mengaku sudah pernah bertemu dengan tiga sutradara sebelumnya. Namun menurutnya, Angga adalah sutradara yang mumpuni jiwa dalamlangsung sebuah film, sehingga meninggalkan kesan tersendiri bagi orang-orang yang menonton film yang dibuatnya.
Hal tersebut diamini oleh aktor Lukman Sardi yang mengaku sangat menyukai karya Angga lainnya. Surat dari Tempest. Dari situlah Lukman tertarik dan ingin berakting di film besutan Angga.
Film yang dijadwalkan tayang pada Desember 2017 ini akan mengambil lokasi syuting di dua negara yakni Indonesia dan Malaysia. Angga selaku sutradara terkejut dengan hal tersebut anggaran yang akan dihabiskan untuk pembuatan film ini.
“Ada banyak detail saat ini pra-produksiNah, film ini punya lebih banyak lagi departemen Dan elemen. “Kamu tidak bisa berubah pikiran begitu saja,” kata Angga.
Menurutnya, ia dan kru film juga akan membuat pesawat Airbus dan menggunakan beberapa alusista milik TNI.
Proses pra-produksi Film ini akan diambil gambarnya pada bulan Januari 2017 dan akan diambil gambarnya pada bulan Maret 2017. —Rappler.com