Advokasi nasib Kendeng sampai ke Megawati
- keren989
- 0
Perempuan Kendeng meminta Megawati mengingatkan Gubernur Ganjar agar mematuhi keputusan Presiden Jokowi
JAKARTA, Indonesia — Para petani di Kendeng, Jawa Tengah, sudah lama ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Ia dipandang sebagai ‘ibu’ dari dua sosok penting yang bisa menentukan kelestarian alam.
Maka Rabu lalu, Sukinah, Gunarti dan tiga perempuan Kendeng lainnya meninggalkan desanya menuju Jakarta dan bermalam di kantor Jakarta Aid Institute. “Saya mau ke DPP PDIP dulu baru ke Bu. Mau ke rumah Mega,” kata salah satu ibu, Sukinah, Kamis 8 Juni.
Sebelum datang ke Jakarta, warga Kendeng menentang pembangunan dan penambangan pabrik semen PT Semen Indonesia, Tbk. Di lapangan mereka pernah mengirimkan dua surat ke PDIP. Isinya antara lain mereka meminta bertemu dengan Megawati untuk menyampaikan keluh kesah dan harapannya.
“PDIP dikatakan partai rakyat kecil. “Yang ada di Kendeng adalah masyarakat kecil yang menjaga lingkungan,” kata Sukinah.
Mengenakan kebaya, topi petani, dan bendera putih, kelima Kendeng Srikandi berjalan menuju kantor PDIP yang hanya berjarak sepelemparan batu dari LBH Jakarta.
Mereka tiba di kantor Partai Banteng Hidung Putih sekitar pukul 12.00 WIB dan disambut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang DH. Mereka kemudian berbincang di sebuah ruangan selama kurang lebih dua jam.
Bambang bercerita, dirinya sendirian menemui perwakilan Kendeng karena anggota partai lain sedang sibuk.
“Para ibu-ibu ini intinya meminta waktu untuk bertemu dengan Ibu Ketum (Megawati) dan selain bertemu tentunya menyampaikan aspirasinya mengenai permasalahan yang ada saat ini di masing-masing daerah, baik di Rembang maupun yang menurutnya masih belum memberikan ketenangan. ” dia berkata.
Sukinah dan kawan-kawan juga meminta agar perusahaan diingatkan untuk mengikuti keputusan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Sejak Agustus lalu, pihaknya sudah memerintahkan peninjauan kawasan tersebut dan selama tim bekerja tidak ada kegiatan lain.
Namun pabrik PT SI di Rembang mulai menggarap bahan baku dari Tuban. Perusahaan menilai yang dilarang hanya aktivitas pertambangan, bukan produksi. Masyarakat Kendeng memandang tindakan PT SI sebagai pembangkangan.
Belum lagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP justru menerbitkan izin lingkungan baru untuk pabrik dan tambang semen di Remban. Izin lama dibatalkan karena gugatan warga ke Mahkamah Agung dikabulkan.
Terkait tindakan tersebut, Bambang belum mengetahui pasti apakah Megawati menegur Ganjar atau tidak. “Kami belum tahu secara spesifik, banyak permasalahan yang harus kami tangani,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan sikap partai selama ini mengikuti keputusan presiden. Tentu saja termasuk Ganjar Pranowo.
Rapat ini akan diserahkan kepada Megawati yang hari itu tidak menjabat. Bambang membenarkan putri Soekarno memang sangat peduli terhadap isu lingkungan hidup.
Tanpa kepastian
Sukinah mengatakan, belum ada janji pasti dari Bambang soal kapan mereka akan bertemu Megawati. Tapi dia sangat ingin bertemu.
“Karena kita sama-sama perempuan, Bu Mega bisa lebih peka, lebih pengertian,” ujarnya.
Selain itu, Megawati juga merupakan sosok yang ‘melahirkan’ Ganjar dan Jokowi. Sehingga wajar jika warga Kendeng ingin bertemu dengannya.
Apalagi, ia baru saja dilantik menjadi anggota Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Bagi warga Rembang, tindakan Ganjar yang disebut melanggar hukum jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Sudah sepatutnya tugas pertama Ibu Megawati dan UKPPIP adalah menegakkan dan memastikan Gubernur Jawa Tengah tidak mencederai ideologi Pancasila, ujarnya.
Meski belum jelas keinginannya untuk bertemu Megawati, Sukinah tetap optimis.
“Kami TIDAK Kita belum tahu bagaimana jadinya, tapi kita tetap berharap, tetap positif dan berharap bisa ditindaklanjuti. “Apa yang bisa diatur nanti,” ucapnya. – Rappler.com